TRIBUNNEWS.COM - Gagal napas terjadi ketika cairan menumpuk di kantung udara di paru-paru.
Ketika gagal napas, paru-paru tidak dapat melepaskan oksigen ke dalam darah.
Sehingga organ tubuh tidak bisa mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen untuk berfungsi.
Baca juga: Ini Penyebab Gagal Jantung Beserta Faktor Risiko dan Gejalanya
Gagal napas dapat terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan karbon dioksida dari darah.
Kegagalan pernapasan terjadi ketika kapiler, atau pembuluh darah kecil, yang mengelilingi kantung udara tidak dapat menukar karbon dioksida dengan oksigen dengan baik.
Kondisinya bisa akut atau kronis.
Dalam kebanyakan kasus, kegagalan ini dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
Gejala Gagal Napas
Mengutip healthlines.com, gejala gagal napas akut tergantung pada penyebab yang mendasarinya dan kadar karbon dioksida dan oksigen dalam darah.
Orang dengan tingkat karbon dioksida yang tinggi mungkin mengalami:
- Pernapasan cepat
- Kebingungan
Sementara orang dengan kadar oksigen rendah mungkin mengalami:
- Ketidakmampuan untuk bernafas
- Warna kebiruan pada kulit, ujung jari, atau bibir
Orang dengan gagal paru-paru akut dan kadar oksigen rendah mungkin mengalami:
- Kegelisahan
- Kecemasan
- Kantuk
- Hilang kesadaran
- Pernapasan cepat dan dangkal
- Jantung berdebar
- Detak jantung tidak teratur (aritmia)
- Berkeringat banyak
Siapa yang berisiko mengalami gagal napas akut?
Anda mungkin berisiko mengalami gagal napas akut jika Anda:
- Produk tembakau asap
- Minum alkohol berlebihan
- Memiliki riwayat penyakit atau kondisi pernapasan dalam keluarga
- Mengalami cedera pada tulang belakang, otak, atau dada
- Memiliki sistem kekebalan yang terganggu
- Memiliki masalah pernapasan kronis (jangka panjang), seperti kanker paru-paru , penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), atau asma
Penyebab Gagal Napas
1. Halangan
Ketika sesuatu tersangkut di tenggorokan, kita mungkin mengalami kesulitan mendapatkan cukup oksigen ke paru-paru.
Obstruksi juga dapat terjadi pada orang dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau asma ketika eksaserbasi menyebabkan saluran udara menjadi sempit.
Baca juga: PROFIL Hanna Kirana, Sepupu Citra Kirana yang Meninggal Dunia karena Gagal Jantung
Baca juga: Ini Penyebab Gagal Jantung Beserta Faktor Risiko dan Gejalanya
Baca juga: KABAR DUKA, Pesinetron Hanna Kirana Meninggal Dunia dalam Usia 18 Tahun Diduga karena Gagal Jantung
2. Cedera
Cedera yang merusak atau membahayakan sistem pernapasan dapat berdampak buruk pada jumlah oksigen dalam darah.
Misalnya, cedera pada sumsum tulang belakang atau otak dapat langsung memengaruhi pernapasan.
Otak memerintahkan paru-paru untuk bernapas.
Jika otak tidak dapat menyampaikan pesan karena cedera atau kerusakan, paru-paru tidak dapat terus berfungsi dengan baik.
Cedera pada tulang rusuk atau dada juga dapat menghambat proses pernapasan.
Cedera ini dapat mengganggu kemampuan Anda untuk menghirup oksigen yang cukup ke paru-paru Anda.
3. Sindrom kesulitan pernapasan akut
Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) adalah kondisi serius yang ditandai dengan rendahnya oksigen dalam darah.
ARDS memengaruhi Anda jika Anda sudah memiliki masalah kesehatan mendasar seperti:
- Radang paru-paru
- Pankreatitis (radang pankreas)
- Trauma berat
- Sepsis
- Parah cedera otak
- Cedera paru-paru yang disebabkan oleh
- Menghirup asap atau produk kimia
(Tribunnews.com/Widya)