TRIBUNNEWS.COM - Salah satu faktor komorbid yang berkaitan dengan peningkatkan tingkat keparahan Covid -19 adalah diabetes.
Pencegahan sedini mungkin adalah solusi terbaik agar terhindar dari dampak fatal diabetes.
“Kuatkan komitmen untuk menjaga pola makan sehat dan perhatikan asupan gula sehari-hari, rutin beraktivitas fisik, lakukan deteksi dini, skrining berkala dan jangan ragu untuk segera periksakan diri ketika muncul gejala awal,” tutup dr. Elvieda dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI
dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM, Dokter Spesialis Gizi Klinis mengatakan, konsumsi gula berlebih berkontribusi terhadap tingginya asupan kalori yang dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.
Sayangnya, masyarakat masih cenderung mengonsumsi gula dalam jumlah yang tinggi, baik dari penambahan gula saat memasak, makan, dan minum maupun melalui konsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi gula.
Baca juga: Penderita Diabetes Terkena Virus Flu Tingkatkan Risiko Kematian
Baca juga: 10 Manfaat Green Tea untuk Kesehatan, Dapat Menurunkan Risiko Diabetes
Masyarakat juga perlu waspada dengan kandungan gula yang terkandung di makanan dan minuman kemasan.
"Untuk itu, masyarakat perlu lebih jeli dalam memerhatikan label kemasan guna mengetahui kandungan gula tersembunyi (hidden sugar) di makanan minuman. Hal ini penting agar kita dapat lebih sadar akan jumlah gula yang dikonsumsi setiap harinya,” katanya.
Baca juga: 3 Tipe Diabetes yang Perlu Diwaspadai dan Tak Boleh Disepelekan
Selain itu, kata dia masyarakat juga secara rutin perlu melakukan pengukuran berat badan untuk mengetahui apakah berat badan mereka termasuk kategori normal atau overweight dan bahkan obesitas.
Yusra Egayanti, S.Si, Apt, MP, Koordinator Standardisasi Pangan Olahan Keperluan Gizi Khusus, Badan POM RI, mengatakan, cermat membaca label kemasan pangan olahan dapat membantu kita lebih bijak dalam konsumsi gula dan terhindar dari risiko obesitas.
Masyarakat harus selalu memperhatikan empat informasi nilai gizi dalam label kemasan yaitu jumlah sajian per kemasan, energi total per sajian, zat gizi (seperti lemak, lemak jenuh, protein, garam/natrium, dan karbohidrat (termasuk gula)) dan persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) per sajian.
"Idealnya, dalam sehari, masyarakat dapat mengonsumsi tidak lebih dari, gula sebanyak 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan, garam sebanyak 5 gram atau setara dengan 1 sendok teh, dan lemak total sebanyak 67 gram atau 5 sendok makan,” katanya.
Susana, S.T.P., M.Sc., PD.Eng., Head of Strategic Marketing Nutrifood menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk menginspirasi masyarakat Indonesia untuk implementasikan gaya hidup sehat, terlebih di masa pandemi saat ini.
Untuk itu, kami menyadari pentingnya komitmen yang berkelanjutan dan kolaborasi bersama mitra strategis seperti Kementerian Kesehatan RI dan Badan POM RI.
"Sejak 2013, kami secara konsisten mengedukasi tenaga kesehatan, komunitas, dan masyarakat melalui kampanye Cermati Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak serta Baca Label Kemasan," katanya.
Marcellino Indrawan, The New L-Men of The Year 2021 sekaligus seorang Health Influencer menceritakan perjalanannya dalam menurunkan berat badan dan menjalani gaya hidup sehat.
“Awal tahun 2021, berat badan saya mencapai angka 90 kilogram dan sejak saat itu berusaha konsisten dalam menjaga asupan nutrisi, membatasi asupan gula, aktif berolahraga, dan beristirahat, di tengah-tengah kesibukan saya sebagai seorang managing director di sebuah perusahaan.
Dalam waktu 10 bulan, kini berat badan saya mencapai 76,5 kg, dengan massa otot yang lebih tinggi," katanya.