News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Vaksin Covid-19 Disebut Bisa Lindungi Ibu Hamil Dari Kerusakan Plasenta Janin

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah ibu hamil menunggu giliran untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dosis kesatu di Rumah Sakit Belleza, Kedaton, Selasa (24/8/2021). RS Belleza memberikan 200 dosis vaksin jenis Sinovac atau vaksin pertama bagi ibu hamil dengan usia kandungan setelah tiga bulan dan sebelum delapan bulan yang bertujuan untuk membantu membentuk sistem kekebalan tubuh. (Tribunlampung.co.id/Deni)

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BERN - Tim peneliti dari Institut Virologi dan Imunologi Swiss mengatakan bahwa ibu hamil lebih terlindungi dari bahaya pada plasenta dan janin mereka, saat mendapatkan vaksinasi virus corona (Covid-19).

Dikutip dari laman Sputnik News, Sabtu (6/11/2021), menurut temuan tim peneliti lembaga tersebut, virus corona dapat secara cepat berkembang biak dan menginfeksi sel plasenta manusia.

Baca juga: Edukasi Kesehatan dengan Video Animasi, Ibu Hamil di Surabaya Bisa Konsultasi via WhatsApp

Baca juga: Orangtua Harus Lakukan Hal ini Sambil Menunggu Vaksinasi Covid-19 untuk Anak

"Fakta bahwa virus dapat menginfeksi dan berkembang biak di plasenta menunjukkan perlunya perempuan divaksinasi," kata para peneliti, dalam sebuah pernyataan.

Perlu diketahui, ibu hamil 70 persen lebih rentan terinfeksi dibandingkan orang lainnya pada kelompok usia yang sama, dengan risiko perkembangan parah mengalami peningkatan hingga 10 persen.

Sejumlah ibu hamil menunggu giliran untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dosis kesatu di Rumah Sakit Belleza, Kedaton, Selasa (24/8/2021). RS Belleza memberikan 200 dosis vaksin jenis Sinovac atau vaksin pertama bagi ibu hamil dengan usia kandungan setelah tiga bulan dan sebelum delapan bulan yang bertujuan untuk membantu membentuk sistem kekebalan tubuh. (Tribunlampung.co.id/Deni) (TRIBUN LAMPUNG/TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA)

Secara khusus, risiko kelahiran prematur atau kematian pada janin pun meningkat dua hingga tiga kali lipat.

"messenger RNA (mRNA) dalam vaksin tidak masuk ke janin, sementara antibodi yang dikembangkan oleh ibu melewati penghalang plasenta dan karena itu akan melindungi anak," jelas institut itu.

Pada Kamis lalu, seorang pejabat di Badan Obat Eropa, Marco Cavaleri mengatakan bahwa pengawas mendukung vaksinasi di kalangan ibu hamil.

Hal itu karena ibu hamil merupakan kelompok populasi yang rentan terpapar virus ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini