News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tangki BBM di Cilacap Terbakar

Efek Negatif Tinggal di Dekat Kilang Minyak dan Apa yang Harus Dilakukan  

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana kebakaran Tangki kilang Pertamina RU IV Cilacap terbakar pada Sabtu (13/11/2021) malam sekira pukul 19.10 WIB.

Pada anak-anak dan bayi yang belum lahir, benzena dapat menyebabkan masalah pada darah dan jaringan yang membentuk sel darah.

Paparan benzena ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker pada jaringan yang membentuk sel darah dalam tubuh, dan lebih sering menyebabkan leukemia pada anak kecil.

Benzena telah terbukti memiliki beberapa pengaruh perkembangan pada anak-anak, termasuk memicu rendahnya berat badan bayi saat lahir, terhambatnya pembentukan tulang, hingga kerusakan sumsum tulang.

Lalu ada pula timbal, zat tambahan yang yang mudah dibuat dan berbiaya murah, namun zat ini tentu berbahaya bagi anak-anak pada semua tingkat paparan dan dapat memiliki efek negatif yang akan dialami seumur hidup.

Petugas kesehatan berdiri di depan peti mati delapan puluh lima korban di Freetown pada 8 November 2021, dua hari setelah bola api besar yang dipicu oleh ledakan tanker bahan bakar menewaskan hampir 100 orang di ibu kota Sierra Leone. (Photo by Saidu BAH / AFP) (AFP/SAIDU BAH)

Namun kini tidak semua produsen bahan bakar minyak masih menggunakan zat ini, karena mempertimbangkan dampak buruknya bagi kesehatan.

Perlu diketahui, timbal digunakan di kilang bersama dengan bahan bakar fosil saat membakar dan membuat bahan kimia baru.

Zat ini dilepaskan sebagai produk ganda di kilang minyak dan dapat melakukan perjalanan bermil-mil sebelum mengendap di tanah.

Hal ini tentu saja menambah tingkat timbal yang sebelumnya sudah ada di tanah dan lingkungan serta membuat risikonya jauh lebih tinggi.

Timbal mengendap dalam tubuh untuk jangka waktu yang berbeda, tergantung di mana ia terakumulasi dalam tubuh.

Sementara itu, setengah dari timbal dalam darah akan dikeluarkan dalam waktu 25 hari.

Di jaringan lunak, dibutuhkan waktu 40 hari untuk mengeluarkan setengah dari timbal, lalu di tulang dan gigi membutuhkan waktu lebih lama yakni hingga 10 tahun bahkan lebih dari itu.

Baca juga: Dirut Pertamina Minta Tidak Ada Panic Buying Sikapi Kebakaran Tangki di Kilang Cilacap

Zat kimia ini cukup lama tersimpan dalam tubuh, seseorang dapat teracuni hanya dari paparan sejumlah kecil timbal namun dalam jangka waktu yang lama, ini disebut paparan dosis rendah kronis.

Seseorang akan terus terpapar timbal, dan menghadapi konsekuensi dari paparan tersebut, bahkan setelah paparan timbal yang sebenarnya berhenti.

Anak-anak dan ibu hamil juga sangat rentan terhadap efek berbahaya dari zat ini.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini