Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ibu hamil yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV), bisa menurunkan risiko buah hati untuk terinfeksi saat melahirkan kelak. Hal ini diungkapkan oleh dr Endah Citraresmi, Sp A (K).
Terdapat sebuah program Program Pencegahan Penularan Infeksi HIV Ibu ke Anak. Program ini jika dijalankan secara benar, dapat menurunkan risiko penularan hingga 2 persen.
Namun menurut dr Endah, langkah utama yang perlu dilakukan adalah harus diketahui dulu apakah ibu positif HIV atau tidak. Untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes HIV.
Seorang ibu hamil dianjurkan mengikuti tes HIV untuk menekan risiko penularan.
Hal ini pun telah tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV/AIDS.
Baca juga: Ibu Hamil Positif HIV-AIDS Belum Tentu Menularkan pada Bayi, Berikut Pencegahannya
"Ada peraturannya, di Permenkes bahwa semua ibu hamil diperiksakan HIV, bahkan Hepatitis B dan sMSifilis. Permenkes ada. Artinya harus dikerjakan. Tapi realitiasnya bisa wajibkan? Ternyata tidak," ungkapnya lewat siaran Radio Kesehatan, Jumat (3/12/2021).
Banyaknya pandangan negatif yang melekat pada HIV membuat ibu hamil enggan melakukan tes.
Belum lagi ada pihak tenaga kesehatan yang enggan melakukan pemeriksaan.
"Padahal saya lihat puskesmas kepatuhan tinggi. Karena swasta, pasien bisa kabur takut mereka kok dicurigai HIV, banyak miss communication yang membuat scranning ibu hamil tidak berjalan lancar," papar dr Endah lagi.
Padahal Permenkes yang dikeluarkan sudah cukup lama. Tapi banyak yang masih belum menerapkan peraturan tersebut.
Tenaga kesehatan tetap ada yang tidak melakukan scanning entah karena suatu hal atau ibu hamil menolak.
"Padahal ibu-ibu hamil di kota besar diperiksa tokso, rubella itu periksa mahal banget. Suka rela diperiksa. Giliran HIV gak mau, padahal lebih murah dan gratis. Lalu dampak pada anak jauh lebih besar," kata dr Endah lagi.
Kata dr Endah butuh edukasi yang lebih gencar untuk membangun kesadaran ibu hamil. Sehingga mau melakukan pemeriksaan HIV untuk menyelamatkan bayinya. Bukan karena punya perilaku tapi ingin mencegah risiko.