TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini ciri-ciri serangan jantung dan penyebab terjadinya serangan jantung yang mesti diwaspadai.
Mengutip dari WebMD, serangan jantung merupakan kondisi ketika aliran darah yang menuju ke jantung terhambat sehingga tidak bisa mendapatkan oksigen yang dibutuhkan.
Serangan jantung dalam istilah medis disebut sebagai infark miokard (MI).
Kata "Myo" berarti otot, sementara "cardial" mengacu pada jantung, dan "infarction" berarti kematian jaringan karena kekurangan suplai darah.
Kematian jaringan ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada bagian otot jantung.
Baca juga: 13 Manfaat Kopi bagi Kesehatan: Tidak Menyebabkan Penyakit Jantung hingga Membantu Hidup Lebih Lama
Baca juga: 9 Manfaat Susu bagi Kesehatan: Menambah Kesuburan hingga Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Mengutip dari Healthline, serangan jantung terbagi menjadi dua jenis utama.
Pertama, serangan jantung tipe I, serangan jantung ini adalah kondisi di mana plak di dinding bagian dalam arteri pecah dan melepaskan kolesterol dan zat lain ke dalam aliran darah.
Hal ini kemudian dapat membentuk gumpalan darah beku dan menyumbat arteri.
Kedua, serangan jantung tipe II, jantung tidak menerima banyak oksigen dalam darah, akan tetapi tidak ada penyumbatan total pada arteri.
Lantas, apa sajakah yang menjadi penyebab terjadinya serangan jantung?
Penyebab Serangan Jantung
Berikut ini penyebab serangan jantung yang dikutip dari P2PTM Kementerian Kesehatan, Healthline, dan WebMD.
Penyebab utama terjadinya serangan jantung adalah penyakit jantung koroner.
Arteri koroner berperan penting bagi jantung untuk menyuplai darah.
Di sinilah plak menumpuk di arteri yang memasok darah ke jantung.
Penumpukan plak di arteri secara umum dikenal sebagai aterosklerosis.
Jika seseorang memiliki penyakit arteri koroner, arteri tersebut menjadi sempit, dan darah tidak dapat mengalir sebagaimana mestinya.
Ketika suplai darah tersumbat, seseorang bisa mengalami serangan jantung.
Penyebab lain dari serangan jantung meliputi:
- Robeknya pembuluh darah
- Spasme pembuluh darah
- Penyalahgunaan narkoba
- Hipoksia atau kekurangan oksigen dalam darah
Selain itu, menurut P2TPM Kemenkes, berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya serangan jantung.
1. Faktor usia
Semakin bertambahnya usia seseorang, maka semakin tinggi pula risiko terkena Penyakit Jantung.
2. Memiliki riwayat Penyakit Jantung dalam keluarga
Jika ada salah satu anggota keluarga inti mengidap Penyakit Jantung, maka anggota keluarga lainnya kemungkinan juga akan berisiko mengalami gejala sakit jantung.
3. Diabetes
Diabetes dapat menyebabkan penebalan pada dinding pembuluh darah sehingga dapat menghambat aliran darah.
Oleh karena itu penderita diabetes berisiko lebih tinggi mengidap Penyakit Jantung.
4. Tekanan Darah Tinggi ( Hipertensi )
Hipertensi mampu melukai dinding arteri dan memunginkan kolesterol LDL masuk saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak.
5. Obesitas (Kegemukan)
Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak.
Hal ini juga berisiko menyebabkan timbulnya penyakit jantung.
Baca juga: Manfaat Aprikot bagi Kesehatan: Menyehatkan Jantung hingga Mengurangi Risiko Stroke
Gejala Serangan Jantung
Berikut ini gejala serangan jantung yang patut diwaspadai dikutip dari Healthline, P2PTM, dan WebMD.
- Jantung berdebar-debar.
Jantung berdebar-debar dikenal dengan palpitasi, gejala ini terasa seperti dada diremas-remas.
- Sesak napas
Sesak napas termasuk gejala jantung yang paling umum terjadi.
Rasa sakit ini biasanya disertai dengan keringat dingin, rasa lemas, jantung berdebar, bahkan mengalami pingsan.
- Nyeri dada, khususnya nyeri dada sebelah kiri
- Nyeri di lengan, bahu, atau leher
- Mual/muntah dan pusing
- Kelelahan
- Berkeringat, sakit perut
- Ketidaknyamanan di usus dan gangguan pencernaan (mungkin terasa seperti mulas)
- Detak jantung berdebar lebih cepat
Jika Anda mengalami beberapa ciri gejala serangan jantung di atas, segera hubungi pelayanan kesehatan terdekat.
(Tribunnews.com/Kristina Wulandari)
Baca juga artikel lainnya terkait Penyakut Jantung