Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Selebgram Edelenyi Laura Anna atau dikenal Laura Anna meninggal dunia.
Perempuan 21 tahun ini merupakan pasien cedera saraf tulang belakang atau spinal cord injury.
Dengan kondisi tersebut , Laura diketahui tengah menghadapi kasus kecelakaan mobil bersama Gaga Muhammad.
Dikutip dari Mayo Clinic, cedera saraf tulang belakang merupakan kondisi yang menyebabkan kerusakan saraf yang terletak di saluran tulang belakang.
Pada umumnya, cedera ini disebabkan oleh kecelakaan saat berkendara, olahraga, maupun kekerasan fisik.
Kondisi ini harus segera tertangani.
Jika tidak maka akan menimbulkan komplikasi yang berujung pada kondisi berat, seperti mati rasa, rasa sakit, kelumpuhan, hingga gangguan pernafasan.
Cedera ini dapat mempengaruhi fungsi otot motorik dan sensorik.
Baca juga: Nikita Mirzani, Rachel Vennya hingga Awkarin Melayat Laura Anna
Kelompok saraf motorik merupakan sel-sel saraf yang membawa sinyal dari otak untuk mengendalikan gerakan otot.
Sementara kelompok saraf sensorik adalah sel-sel saraf yang membawa sinyal dari otak untuk mengendalikan posisi anggota gerak, serta sensasi yang berhubungan dengan rasa sakit, dingin, panas, dan tekanan
Berikut adalah komplikasi cedera saraf tulang belakang :
1. Kemampuan kulit untuk merasakan tekanan, rasa dingin atau panas yang terhalang akibat kondisi ini membuat penderita rentan mengalami luka atau nyeri pada area kulit yang mengalami tekanan berlebihan dan terkena panas atau dingin.
2. Pembuangan urine dari kandung kemih sulit dikendalikan. Kondisi ini dapat memicu infeksi saluran kemih, ginjal, dan kencing batu. Proses rehabilitasi akan membantu pengidap untuk belajar bagaimana mengendalikan kandung kemih pasca cedera.
3. Berkurangnya kendali tubuh dalam proses pembuangan air besar yang turut berubah.
4. Naiknya tekanan darah atau menurun saat bangkit dari posisi duduk, hingga pembengkakan pada tungkai yang dapat memicu penggumpalan darah, seperti penyakit trombosis vena dalam (deep vein thrombosis).
5. Kejang otot atau kekencangan otot yang tidak terkontrol (spastisitas), atau sebaliknya, otot yang lemas akibat berkurangnya kekuatan (flasiditas).
6. Gangguan pernapasan sebagai akibat dari pengaruh cedera saraf tulang belakang pada otot perut dan dada.
7. Penurunan berat badan dan degenerasi otot dapat membatasi gerakan tubuh juga berisiko pada kondisi obesitas, diabetes, dan penyakit yang berhubungan dengan organ jantung.
8. Nyeri otot, sendi, atau saraf pada otot yang terlalu sering digunakan pengidap cedera saraf tulang belakang tidak lengkap.
Baca juga: Jenazah Laura Anna Disemayamkan di Rumah Duka Grand Heaven Pluit
9. Kondisi ini juga mempengaruhi fungsi organ seksual, tingkat kesuburan, dan gairah seksual yang menurun.
10. Depresi dapat muncul akibat harus melalui perubahan-perubahan yang dialami oleh tubuh dan rasa sakit akibat kondisi ini.