News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Laura Anna Meninggal Dunia

Mengenal Ulkus Dekubitus, Kondisi yang Dialami Laura Anna Sebelum Meninggal Dunia

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Selebgram Laura Anna - Berikut penjelasan tentang ulkus dekubitus di mana merupakan kondisi yang dialami Laura Anna sebelum meninggal dunia.

TRIBUNNEWS.COM - Selebgram Edelnyi Laura Anna dikabarkan meninggal dunia kemarin, Rabu (15/12/2021).

Sebelum meninggal, dirinya harus mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan yang dialami pada dua tahun silam.

Kelumpuhan ini membuat Laura harus menjalani hidupnya dengan lebih banyak duduk di kursi roda dan berbaring di tempat tidur.

Selain harus menderita kelumpuhan selama dua tahun terakhir, Lora (sapaan Laura Anna) juga harus mengalami kondisi ulkus dekubitus.

Baca juga: Apa Itu Asam Lambung? Ini Penyebab, Gejala, dan Bahaya Asam Lambung

Baca juga: Waspada! Ini Gejala Terkena Serangan Jantung, Nafas Pendek hingga Sakit pada Dada

Lalu apa itu ulkus dekubitus dan bagaimana gejala hingga pencegahannya?

Berikut penjelasannya.

Pengertian

Dikutip dari Healthline, luka baring atau ulkus dekubitus adalah luka terbuka pada kulit yang disebabkan oleh tekanan yang terjadi secara terus menerus pada area spesifik pada tubuh.

Hal ini menyebaban berkurangnya aliran darah pada area tersebut dan menyebabkan rusaknya jaringan.

Ulkus dekubitus sering terjadi pada daerah kulit yang menutupi daerah tulang.

Area yang sering banyak mengalami kondisi ulkus dekubitus yaitu:

- Panggul

- Punggung

- Pergelangan kaki

- Pantat

Lalu kondisi seperti ini secara umum sering terjadi pada orang tua dan individu yang kurang melakukan aktivitas gerak.

Parahnya ketika kondisi tersebut tidak segera ditangani maka infeksi akan menyebar ke darah, jantung, dan tulang hingga dapat mengancam nyawa penderitanya.

Tingkatan

Untuk diketahui, ulkus dekubitus terjadi dalam beberapa tingkatan.

Tingkatan ini berguna untuk membantu dokter dalam melakukan perawatan terhadap penderita.

Tingkatan dalam ulkus dekubitus yaitu:

1. Tingkat 1

Ciri-ciri yang terlihat adalah kulit tidak mengalami kerusakan tetapi ada perubahan warna.

Area yang mengalami ulkus dekubitus akan menjadi berwarna merah jika penderita memiliki kulit cerah.

Perubahan warna ini kemungkinan bervariasi yakni dari biru ke ungu apabila penderita mempunyai kulit yang lebih gelap.

Selain itu adapun beberapa gejala pada tingkat 1 yaitu:

- Merasa hangat ketika disentuh

- Ada pembengkakan pada area yang terkena

- Merasa sakit

- Gatal-gatal

- Merasa terbakar

2. Tingkat 2

Kerusakan pada kulit akan memunculkan luka ringan dan terlihat seperti ada melepuh dan disusul keluarnya cairan.

Gejala tersebut akan berefek pada lapisan kulit pertama (epidermis) dan kemungkinan lapisan kulit kedua (dermis).

Selain itu area tersebut juga akan mengalami perubahan warna kulit.

3. Tingkat 3

Pada tingkatan ini, ulkus dekubitus telah mempengaruhi lapisan lemak di dalam tubuh.

Penderita tidak akan dapat melihat tulang atau otot tendonnya sendiri.

Luka akan terlihat seperti berlubang dan akan mengeluarkan bau yang menyengat.

4. Tingkat 4

Kondisi penderita akan semakin parah dan mempengaruhi lapisan jaringan tubuh dan dapat dimungkinkan juga pada tulang.

Selain itu terdapat banyak jaringan yang akan mati dan parahnya terjadi infeksi.

Gejala

Tiap tingkatan dari ulkus dekubitus memiliki gejala yang berbeda.

Beberapa gejala yang dapat menyebabkan ulkus dekubitus adalah sebagai berikut:

- Perubahan warna kulit

- Rasa sakit, gatal, atau terbakan di area yang terkena

- Kulit yang terbuka

- Kulit tidak dapat mengalami kecerahan ketika disentuh

- Area kulit yang terkena akan lebih lunak daripada kulit disekitarnya

- Nekrosis atau matinya jaringan dan menimbulkan warna kehitaman

Penanganan

Apabila sudah terkena, maka penanganan yang dilakukan tergantung  pada tingkatannya.

Salah satu penanganan yang paling umum adalah mengubah posisi tubuh secara berkala dan membuat area yang terkena tetap bersih, kering, dan bebas dari iritasi.

Selain itu penanganan lebih lanjut yang dapat dilakukan yaitu:

- Mengoles krim antibiotik

- Memberikan antibiotik oral

- Pemberian antibiotik intravena

- Penanganan pada luka seperti pembersihan

- Memakai perban khusus untuk mengangkat jaringan mati

- Pengobatan untuk mengurangi rasa sakit

- Melakukan debridemen untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi atau mati

- Mengurangi gesekan dan kelembapan pada area yang terkena

- Operasi

Pencegahan

Berikut beberapa rekomendasi pencegahan agar mengurangi risiko terkena ulkus dekubitus yaitu:

1. Merubah posisi tidur setidaknya 2 jam sekali.

2. Apabila menggunakan kursi roda maka lakukan:

- Duduk dalam posisi lurus

- Ubah posisi duduk tiap 15 menit

- Gunakan bantalan untuk membagi berat badan penderita

3. Mengecek kulit secara berkala jika terlihat ada tanda-tanda luka apabila penderita dalam keadaan dirawat atau lumpuh.

4. Gunakan bantal atau matras yang dapat mengurangi tekanan untuk mencegah luka baru dari pembentukan di area yang rentan.

5. Gunakan pakaian yang tidak terlalu ketat.

6. Gunakan lapisan khusus pada siku dan tumit.

7. Berhenti untuk merokok jika penderita adalah perokok aktif.

8. Perubahan pola makan untuk memberikan nutrisi yang memadai dan diharapkan berkonsultasi dengan ahli gizi.

9. Berolahraga seperti berjalan pendek setidaknya dua kali sehari, duduk dalam posisi tegak, serta melakukan peregangan.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Kesehatan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini