TRIBUNNEWS.COM - Berikut 7 manfaat mengkonsumsi makanan pedas untuk kesehatan.
Makanan dengan rasa pedas menjadi kegemaran bagi sebagian orang.
Hal tersebut dikarenakan, makanan pedas dapat meningkatkan nafsu makan seseorang.
Namun, makanan pedas merupakan ide yang buruk bagi Anda yang memiliki perut sensitif.
Lantaran, makanan pedas dapat memicu sakit pada perut.
Meskipun demikian, terdapat beberapa manfaat mengkonsumsi makanan pedas untuk kesehatan.
Antara lain, menjaga kesehatan jantung, membantu menurunkan berat badan, serta mampu mengurangi peradangan.
Namun, masih ada manfaat lain mengkonsumsi makanan pedas untuk kesehatan.
Apa saja manfaat tersebut?
Baca juga: 7 Manfaat Alpukat untuk Kesehatan, Dapat Membantu Cegah Osteoporosis
Baca juga: Manfaat Minum Air Putih bagi Tubuh: Lancarkan Pencernaan hingga Cegah Penyakit Jantung
7 Manfaat Makananan Pedas
Mengutip laman penn.medicine.org, berikut manfaat makanan pedas untuk kesehatan:
1. Menjaga Kesehatan Jantung
Orang yang makan cabai merah terbukti memiliki kadar LDL (low-density lipoprotein) yang lebih rendah, yang terkadang disebut kolesterol “jahat” karena meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa mengonsumsi paprika dapat menurunkan tingkat kematian akibat penyakit jantung dan stroke 13 persen lebih rendah.
2. Membantu Menurunkan berat badan dan Memulai Metabolisme
Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Antara lain, jarang berolahraga, kebiasaan makan yang tidak sehat, genetika, usia, atau obat-obatan tertentu.
Capsaicin atau komponen dalam cabai dapat membantu meningkatkan metabolisme, yang dapat membantu membakar lebih banyak kalori baik saat istirahat maupun saat berolahraga.
Hal tersebut berarti Anda mungkin dapat menurunkan berat badan dengan lebih mudah.
3. Pereda Nyeri yang Efektif
Jika Anda pernah menggigit cabai, Anda mungkin tidak asing dengan sensasi terbakar pada mulut.
Ketika Anda menerapkan hal yang sama pada saraf di tangan dan kaki Anda, itu bisa membuat saraf tersebut kehilangan kemampuan merasakan untuk waktu yang lama, sehingga nyeri yang dirasakan akan sedikit mereda.
4. Menenangkan Usus dan Menjaganya Tetap Sehat
Saat menggigit lada, capsaicin menempel pada reseptor yang terhubung dengan sel lain.
Hal tersebut, menyebabkan saraf di lidah segera memberi tahu otak Anda bahwa itu panas.
Reseptor yang sama ditemukan di saluran pencernaan.
Ketika capsaicin memasuki saluran pencernaan dan menempel pada reseptor, itu akan menciptakan bahan kimia yang disebut anandamide.
Anandamide telah terbukti mengurangi peradangan di usus, yang dapat disebabkan oleh kondisi seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn.
Reaksi sama yang menenangkan saluran pencernaan juga dapat membuatnya bebas tumor.
Oleh karena itu, hal tersebut sangat efektif untuk orang yang berisiko tinggi terkena tumor usus, seperti orang dengan keluarga atau riwayat pribadi tumor.
Dilansir laman health.clevelandclinic.org, adapun manfaat lain makanan pedas untuk kesehatan, yakni:
5. Mengendalikan Nafsu Makan
Cabai dan rempah-rempah lainnya mungkin juga dapat memengaruhi rasa lapar seseorang.
Beberapa penelitian mengungkapkan, bahwa capsaicin bekerja pada hipotalamus, bagian otak yang mengontrol rasa lapar dan kenyang.
Jadi Anda mungkin merasa lebih cepat kenyang jika Anda menambahkan sedikit cabai ke makanan.
6. Meningkatkan Mikrobioma
Makanan pedas mungkin terdengar buruk untuk seseorang dengan perut sensitif.
Tetapi ada bukti bahwa capsaicin sebenarnya baik untuk mikrobioma di usus.
Mikrobioma merupakan komunitas bakteri dan mikroba lain yang penting untuk fungsi kekebalan dan aspek kesehatan lainnya.
Capsaicin dapat merangsang flora usus yang sehat dan memiliki efek positif pada saluran pencernaan.
7. Mengurangi Peradangan
Hidangan panas dan pedas juga dapat mengurangi peradangan.
Ada bukti bahwa capsaicin dapat membantu memerangi peradangan tingkat rendah di usus, sejenis peradangan yang berhubungan dengan obesitas.
Krim capsaicin yang dijual bebas dapat membantu mengobati rasa sakit mulai dari radang sendi dan fibromyalgia.
Baca juga: Jangan Terombang-Ambing oleh Tren Makanan Sehat, Ini Menu yang Aman untuk Dikonsumsi
(Tribunnews.com/Arkan)