Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menghadapi meluasnhya penularan virus Covid-19 varian Omicron, dokter spesialis penyakit paru RSUP Persahabatan Dr.dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) mengingatkan, agar masyarakat meningkatkan imunitas tubuh selain tetap menjaga protokol kesehatan.
Dia menjelaskan, satu karakteristik Omicron adalah sangat mudah menular dibandingkan Delta, terlihat dari angka peningkatan kasus harian yang sangat cepat.
Diduga, penularan di komunitas sudah lebih dari 20 persen.
"Asumsi saya, kalau dilakukan pemeriksaan, sebagian besar kasus yang terjadi di Indonesia sudah Omicron. Jangan terlena bahwa kasus Omicron tanpa gejala dan ringan. Jadi masyarakat ngga perlu panik. Saya setuju ini, tapi waspada itu tetap harus," imbuh dr. Erlina dalam webinar Jangan Lengah, Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Mencegah Penularan Covid-19, Kamis, (3/2/2022).
Data menunjukkan penyakit yang ditimbulkan Omicron, lebih ringan daripada delta.
Baca juga: Ciri-ciri Gejala Omicron, Ini Langkah-langkah Pencegahannya
Namun perlu diwaspadai, gejala ringan terjadi pada kelompok mereka yang sehat dan muda.
Dengan sistem imun yang turun, orang-orang dengan kelompok itu mudah sekali tertular. Apalagi, mereka yang lansia sekaligus kormobid, ditambah lagi tidak divaksinasi.
Baca juga: Anak Omicron Covid-19 Mulai Merebak, Analis Sebut Varian Siluman, Seberapa Mengkhawatirkan?
Selain, displin protokol kesehatan, meningkatkan daya tahan tubuh juga harus dilakukan, seperti makan makanan bergizi, dan istirahat yang cukup, maupun konsumsi suplemen imunomodulator dan vitamin dapat dipertimbangkan untuk membantu meningkatkan imunitas.
Jika memungkinkan, sediaan 1 kali sehari kombinasi vitamin dan imunomodulator akan lebih praktis bagi masyarakat.
Prof.Dr. dr. Iris Rengganis Sp.PD-KAI, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi dari RSCM Jakarta, mengatakan, meningkatkan daya tahan tubuh jadi penting di tengah omicron yang meningkat dan orang sudah mulai beraktivitas offline.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat Akibat Omicron, MUI Bolehkan Salat Jumat Diganti Salat Zhuhur
Ia mengingatkan, saat ini dua kali vaksinasi tidak cukup. Harus memberikan dosis booster atau dosis penguat.
Sebaiknya juga mengonsumsi suplemen imunomodulator. Apalagi belum mendapat dosis penguat atau booster.
“Di masa pandemi, kita tidak pernah tahu kondisi di luar itu seperti apa. Artinya, selain sudah divaksinasi dan jaga Prokes, tidak ada salahnya juga kita menguatkan daya tahan tubuh kita dengan mengonsumsi imunomodulator,” paparnya
Apabila status nutrisi merasa tidak seimbang, rasanya masih ada sesuatu yang dirasakan tidak enak (seperti pilek dan sebagainya), maka suplemen maupun imunomodulasi tetap membantu untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan sistem imun tubuh kita.
Baca juga: Gejala Omicron Lebih Ringan dan Cepat Menular, Penyintas Covid-19 Dapat Terinfeksi Lagi
“Jadi, hal itu dapat dipertimbangkan, kalau kita merasa kurang fit,” imbuhnya.
Sementara itu, VP Research & Development, Regulatory, and Medical Affairs SOHO Global Health DR. Raphael Aswin Susilowidodo, M.Si., CIP menyampaikan perusahaannya terus berupaya dalam meningkatkan edukasi terkait kesehatan. Tindakan preventif lebih baik dalam mencegah resiko dibanding mengobati.
“Kami memperhatikan berkembangnya kebutuhan masyarakat akan produk suplemen imunomodulator serta vitamin yang efektif untuk menjaga daya tahan tubuh, dan dengan dosis yang lebih praktis," ujarnya. Dia menjelaskan, SOHO mengembangkan dua varian produk Imboost terbaru, yaitu Imboost Extra dan Imboost Force Ultimate.
Imboost Extra merupakan pengembangan formula Imboost, mengandung kombinasi Echinacea purpurea, Zinc, Vitamin C, dan Vitamin D, di mana kombinasi imunomodulator dan vitamin ini memang dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Sementara itu, Imboost Force Ultimate sebagai varian produk Imboost yang paling lengkap saat ini, mengandung Echinacea purpurea, Black Elderberry, Zinc, Vitamin C lipid metabolit (Pureway – C), Citrus Bioflavonoid, serta Vitamin D3, yang bisa bekerja pada 3 lapis sistem imun tubuh.