Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dunia medis terus berkembang termasuk dalam penanganan varises maupun tiroid.
Kini, kedua masalah tersebut dapat ditangani tanpa perlu melakukan pembedahan sehingga minim luka dan bekas sayatan.
Penyakit Varises sering kali disepelekan, karena dianggap ringan.
Padahal jika tidak diterapi, bisa menimbulkan dampak serius seperti pembengkakan pada kaki, kaki menjadi lebih berat, kebas, pegal dan kesemutan.
Pada fase ini, aktivitas fisik penderita bisa terganggu. Ketika berjalan dan melakukan aktivitas yang berlebihan maka timbul keluhan seperti pegal atau kram.
Baca juga: Cara Menghilangkan Varises Tanpa Operasi, Coba 5 Obat Tradisional Alami Ini
Baca juga: Apa Itu Kanker Tiroid Papiler? Ini Penjelasan, Gejala, dan Karateristiknya
Bahkan pada kondisi yang lebih serius, varises bisa menimbulkan luka yang sulit sembuh hingga bertahun-tahun.
"Penting agar penanganan varises dilakukan dengan metode yang tepat sesuai dengan tingkat keparahannya," kata dokter spesialis bedah toraks, kardiak dan vaskular dr. Wirya A. Graha, Sp.BTKV dalam konferensi pers yang digelar RS Bethsaida di Jakarta, Kamis (27/1/2022).
Diketahui, dahulu pengobatan varises dilakukan dengan prosedur pembedahan yang memerlukan luka sayatan cukup besar sekitar 3-4 cm untuk mengambil varisesnya, namun dengan teknologi masa kini, varises bisa diobati dengan prosedur bedah yang minim luka dan sayatan kecil dengan EVLA (Endovenous Laser Ablation).
“Luka hanya sekitar 1-2 mm yang akan menghilang dalam waktu 1-2 minggu. Terapi EVLA terbukti aman dan efektif untuk mengobati varises” kata dia.
Melalui metode laser ini, pegal dan kram akan berkurang dan dalam waktu 3-4 minggu varises akan hilang dan bekas lukapun pulih dengan cepat.
Sementara itu untuk penanganan penyakit tiroid, kini dikembangkan tindakan minimal invasif tanpa operasi untuk menghilangkan pembesaran kelenjar tiroid jinak dengan Radio Frequency Ablation (RFA) dan Percutaneous Ethanol Injection Ablation (PEIA) tergantung tumor padat atau berbentuk kista.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Diabetes, Endokrin dan Metabolik dr. Rochsismandoko, Sp.PD, KEMD, FINASIM, FACE mengatakan, dengan prosedur RFA untuk tumor jinak tiroid maka benjolan tiroid dapat berkurang antara 47,7 persen -96,9 persen.
Baca juga: Ketahui Gangguan Tiroid dan Bentuk Penanganannya
"Terapi ini tidak membutuhkan sayatan dan hanya menggunakan pembiusan lokal, sehingga pasien lebih nyaman, aman dan persiapan untuk tindakan juga jauh lebih sederhana," kata dia dalam kesempatan yang sama.
Adapaun lama tindakan kurang lebih 1 jam dengan masa observasi setelah tindakan antara 10-12 jam.
Efek samping yang mungkin terjadi adalah rasa nyeri, panas atau bengkak di leher yang sebagian besar akan sembuh sendiri tanpa memerlukan obat.
Penyakit tiroid adalah masalah umum yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon tiroid dalam tubuh.
Pembesaran tiroid biasanya muncul tanpa gejala, sehingga sulit dirasakan oleh pasien.
Mayoritas bersifat jinak dan tidak membutuhkan pengobatan khusus, namun jika sudah terjadi gejala penekanan atau masalah kosmetik maka pasien perlu segera mendapat penanganan dokter.
Gangguan fungsi dapat berupa hipertiroid jika tubuh membuat terlalu banyak hormon tiroid, sebaliknya jika tubuh membuat terlalu sedikit hormon tiroid, disebut hipotiroidisme.
Kedua kondisi ini mempunyai dampak yang serius karena mempengaruhi seluruh metabolisme tubuh. Fungsi hormon tiroid untuk tubuh sangatlah banyak, mulai dari otak, jantung, ginjal, organ reproduksi, liver, saluran cerna, otot dan tulang.
Solusi penanganan varises dan tiroid ini tersedia di Bethsaida Hospital di wilayah Gading Serpong, Tangerang.