News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketahui Tanda Bahaya Bagi Penderita GERD, Jangan Anggap Sepele, Bisa Mengancam Jiwa

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penyakit gastroesophageal reflux disease atau GERD.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gastroesophageal reflux disease (Gerd) adalah penyakit saluran cerna dengan gejala dan komplikasi yang mengganggu.

Penyebabnya diakibatkan oleh refluks atau naiknya isi lambung ke kerongkongan.

Menurut Dokter Spesialis Gastroentologi, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH,MMB, FINASIM, Gerd memang tidak langsung mengancam jiwa seseorang. 

Namun jika dibiarkan tanpa penanganan, dalam jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi.

Bukan tidak mungkin nantinya dapat berdampak pada kematian. 

Baca juga: APEKSI Outlook, Bima Arya: Jangan Sampai Investasi Mengerdilkan Desentralisasi

Oleh karena itu, dr Ari mengingatkan ada beberapa kondisi yang menjadi tanda bahaya dan mesti diwaspadai bagi penderita Gerd. 

Pertama, penderita Gerd berusia lebih dari 40 tahun. Kedua, terjadi penurunan berat badan secara drastis. Ketiga, wajah pucat tanpa sebab. 

Keempat, muntah darah atau tinja bewarna kehitaman. Kelima, sakit menelan makanan bahkan sampai tidak bisa menelan.

Terakhir, ada riwayat dari keluarga pernah mengidap kanker lambung atau esofagus. 

Jika sudah demikian, dr Ari menyarankan pasien segera dibawa ke rumah sakit untuk bisa mendapatkan pemeriksaan secara endoskopi. 

Setelah mengetahui masalah pada tubuh bagian dalam, maka akan dilakukan pengobatan. Tujuan awal adalah menghilangkan gejala pada Gerd. 

Di sisi lain, harus ditangani pula faktor stres pada pasien. Karena saat stres, maka produksi asam lambung semakin meningkat.

"Gejala harus dihilangkan, dan juga untuk mencegah komplikasi, batu serak, asma, tercekik bahkan kanker. Selain itu saya sampaikan gaya hidup. Stop rokok dan alkohol," tegasnya. 

Di sisi lain tetap menjaga berat badan. Karena obesitas dapat memicu terjadinya gangguan asam lambung. Dr Ari menyarankan untuk menghindari makan mengandung lemak, keju dan cokelat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini