Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walau telah mengonsumsi air susu ibu (ASI), anak tetap harus diimunisasi.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah Reisa Broto Asmoro.
Imunisasi bertujuan untuk melindungi seseorang atau sekelompok masyarakat terhadap penyakit tertentu.
Bahkan imunisasi juga bertujuan untuk bisa menghilangkan penyakit berbahaya di dunia.
"Seperti yang kita masih lakukan juga. Misalnya imunisasi cacar, dan jika kalau seorang itu terlindungi suatu penyakit, kemungkinan terkena penyakit tersebut akan berkurang," ungkap pada kanal Radio RRI, Selasa (19/4/2022).
Baca juga: Imbas Pandemi Covid-19, Imunisasi Dasar Lengkap Baru Mencapai 58,4 Persen per Oktober 2021
Baca juga: WHO Imbau Orangtua Pastikan Imunisasi Anak Tepat Waktu
Reisa pun menyebutkan beberapa penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Antara lain Cacar, Difteri, Tetanus, Polio, Hepatitis B, Meningitis dan Pneumonia.
Beberapa penyakit di atas sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kecacatan hingga kematian. Namun dengan adanya imunisasi, kita dapat mencegah terjadinya perburukan.
ASI memang sangat baik untuk bayi. Dan justru dianjurkan untuk ASI ekslusif minimal usia 6 bulan. Baru nanti setelah bisa diberikan makanan pendamping ASI. Namun itu saja tidak cukup memberikan perlindungan.
"ASI ini memang memiliki zat untuk bisa menciptakan imunitas secara umum. Namun tidak cukup memberikan kekebalan secara speifik terhadap penyakit berbahaya tertentu," kata Reisa menambahkan.
Selain memberikan ASI baik secara ekslusif kepada bayi, orangtua juga harus menambahkan imunisasi rutin lengkap sesuai jadwal kepada bayi.