Gangguan ini disebabkan sistem kekebalan tubuh yang biasanya menyerang virus atau bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin.
Akibatnya, tubuh kekurangan atau bahkan tidak dapat memproduksi insulin sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi energi oleh insulin, menyebabkan terjadinya penumpukan gula dalam darah.
Diabetes tipe 2: Pada jenis diabetes ini, tubuh tidak membuat cukup insulin atau sel-sel tubuh pengidap diabetes tipe 2 tidak akan merespons insulin secara normal.
Pada diabetes tipe 2, tubuh bisa menghasilkan insulin secara normal, tetapi insulin tidak digunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga sebagai resistensi insulin.
"Ada pun diabetes gestasional yang khusus diderita ibu hamil, yaitu tipe diabetes yang baru muncul ketika sedang hamil dan hilang setelah masa kehamilan selesai", tutur Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Siloam Hospitals Sriwijaya, dr. Ketherine Sp.PD.
Adapun gejala diabetes dikenal dengan sebutan 3P : Poliuria, Polidipsia dan Polifagia, yaitu gejala sering buang air kecil, sering merasa haus dan merasa lapar.
Termasuk gejala lainnya yaitu seperti penurunan berat badan drastis, Keputihan ( wanita), Disfungsi ereksi ( pria) dan adanya luka yang sering susah atau lama untuk sembuh.
Diagnosis diabetes dapat dilakukan dengan beberapa ( dapat dikatakan tahap) seperti ; Tes gula darah sewaktu ( acak, kapan saja), Tes gula darah puasa ( setelah puasa 8 jam), HbA1c ( gula darah rata rata dalam 3 bulan).
Pencegahan diabetes tipe 1 sulit dilakukan karena berhubungan dengan faktor genetik.
Sementara itu, diabetes tipe 2 yang umumnya bermula dari gaya hidup tidak sehat masih bisa dicegah.
Cara untuk mencegah diabetes ini adalah dengan fokus menjaga kadar gula darah tetap normal.