Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perjalanan mudik ke kampung halaman tidak selamanya lancar. Misalnya mobil harus berhenti lama karena terjebak kemacetan cukup panjang.
Dalam kondisi demikian, kadang muncul dorongan untuk pipis yang amat besar. Namun sayangnya rest area dan toilet masih jauh. Menahan pipislah yang bisa dilakukan.
Bahayakah menahan pipis dalam jangka waktu lama? dan Berapa lama dapat menahan pipis dengan aman?
Simak penjelasan Dokter spesialis penyakit dalam-sub spesialis hematologi onkologi, Zubairi Djoerban dalam utas yang dikutip dari twitter pribadinya, Sabtu (30/4/2022).
Baca juga: Hindari Kebiasaan Menahan Pipis Agar Kesehatan Ginjal Terjaga
Ia mengatakan, kemampuan setiap orang bervariasi untuk dapat menahan pipisnya. Hal ini berdasarkan seberapa banyak dan apa jenis minuman yang dikonsumsinya.
"Kalau bisa tiap tiga jam kita mengosongkan kandung kemih secara teratur. Frekuensinya sekitar 8-10 kali per hari," kata dia.
Baca juga: Jangan Biasakan Menahan Pipis Karena Dapat Sebabkan Infeksi Saluran Kemih
Dokter yang berpratek di RS Kramat ini mengungkapkan, dampak jika menahan pipis
Menunda sesekali tidak akan mengancam kesehatan. Akan jadi berbahaya ketika terlalu sering mengabaikan keinginan pipis dan menjadi kebiasaan.
"Ketika menahan pipis selama 10 jam lebih? Maka akan mengalami retensi urine, yang berarti otot-otot di kandung kemih tidak dapat rileks dan jadi susah pipis," ujar Dokter Zubairi.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele Gejala Sering Pipis, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
Jadi setelah menahan pipis berjam-jam, apa yang harus dilakukan?
Lakukan perlahan dan tunggu sekitar satu menit lagi setelah merasakan sensasi selesai.
Karena kemungkinan masih ada lebih banyak urine di kandung kemih dan pastikan semuanya keluar.
Benarkah menahan pipis menyebabkan Infeksi Saluran Kemih (ISK)?
Ia menyebut, jika menahan tidak akan ISK. Infeksi terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih.
Namun, jika sering tidak mengosongkan kandung kemih secara teratur, bakteri lebih mungkin untuk berkembang biak.
ISK juga berisiko terjadi jika minum air sedikit. Sebab kandung kemih tidak akan cukup penuh mengirim sinyal untuk buang air kecil.
"Bakteri yang ada di sistem saluran kemih akan berkembang biak, dan berpotensi menyebabkan infeksi," imbuhnya.
Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah sering ingin pipis, urine bau menyengat, urine keruh, nyeri panggul, ada darah dalam urine.
Dalam situasi menahan pipis, jaga agar punggung tetap lurus untuk mengurangi tekanan pada kandung kemih dan upayakan suhu mobil tidak terlalu dingin, upayakan juga jangan sampai bersin dan tertawa berlebihan.
"Bila sudah darurat dan situasinya terjebak macet, pipis saja di dalam botol. Lebih baik lagi jika sudah menyiapkan kantong pipis," tutur dia.