News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesehatan

Apa Itu Sindrom Jaundice? 114 Orang di Jatim Suspect Jaundice atau Penyakit Kuning

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Ini penjelasan mengenai apa itu Sindrom Jaundice atau yang dikenal sebagai Penyakit Kuning.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai apa itu sindrom jaundice atau yang dikenal sebagai penyakit kuning.

Diketahui, telah ditemukan 114 kasus suspect jaundice (penyakit kuning) akut di 18 kabupaten/kota di Jawa Timur yang bisa jadi berhubungan dengan hepatitis akut.

Mengutip dari Kompas.com, temuan tersebut didasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) Jawa Timur, minggu I – minggu 17 tahun 2022, tepatnya per 4 Mei 2022.

Adapun pada minggu ke-14 hingga minggu ke-17, kasus cenderung mengalami kenaikan.

Sebagai catatan, data SKDR tersebut adalah kasus suspect jaundice (penyakit kuning) akut yang dilaporkan dengan usia secara umum (tidak spesifik usia 16 tahun).

Lantas, apa itu sindrom jaundice atau penyakit kuning?

Baca juga: Apa Itu Sindrom Jaundice atau Penyakit Kuning? Berikut Jenis, Gejala, Peyebab hingga Pencegahannya

Baca juga: WHO Klasifikasikan Kasus Hepatitis Akut dalam 3 Kategori

Sindrom jaundice adalah suatu kondisi di mana semburat kekuningan muncul pada kulit, selaput lendir, dan bagian putih mata.

Dilansir Medical News Today, penyakit kuning sering menunjukkan masalah dengan hati atau saluran empedu.

Ketika hati tidak bekerja dengan baik, hal itu dapat menyebabkan bahan limbah yang disebut bilirubin menumpuk di dalam darah.

Dengan kadar bilirubin sedang, maka kulit, mata, dan selaput lendir seseorang bisa menguning.

Seiring perkembangannya, warnanya juga bisa berubah dari kuning menjadi hijau.

Warna hijau terjadi karena biliverdin, pigmen hijau yang ada dalam empedu.

Jenis Penyakit Kuning

Adapun 3 jenis utama penyakit kuning, adalah:

1. Prehepatik: Ini terjadi sebelum hati memproses limbah dan menghasilkan kadar bilirubin tak terkonjugasi yang lebih tinggi.

2. Hepatik: Ini terjadi di hati dan menghasilkan kadar bilirubin terkonjugasi dan tak terkonjugasi yang lebih tinggi.

3. Posthepatik: Ini terjadi setelah hati memproses limbah dan menghasilkan kadar bilirubin terkonjugasi yang lebih tinggi.

Gejala Penyakit Kuning

Gejala umum penyakit kuning, yakni:

1. Semburat kuning pada kulit, selaput lendir, dan bagian putih mata;

2. Tinja pucat;

3. Urin gelap;

4. Rasa gatal.

Pada bayi, semburat kekuningan bisa dimulai dari kepala dan menyebar ke seluruh tubuh hingga jari kaki.

Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mencatat bahwa penyakit kuning mungkin kurang terlihat pada kulit hitam dan cokelat.

Namun, ini lebih jelas di bagian putih mata.

Gejala penyakit kuning yang mungkin menyertai, sebagai berikut:

1. Kelelahan;

2. Sakit perut;

3. Penurunan berat badan;

4. Muntah;

5. Demam.

Baca juga: Penyakit Batu Empedu dan Kanker Usus Besar, Ketahui Gejala, Penyebab, dan Solusinya

Baca juga: Cegah Hepatitis Akut Berat pada Anak, Dokter Ingatkan Jangan Pakai Alat Makan Bersamaan

Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Kuning

Menurut American Family Physician (AAFP), penyakit kuning adalah menguningnya kulit, selaput lendir, dan bagian putih mata yang terjadi ketika tubuh tidak memproses bilirubin sebagaimana mestinya.

Tingkat bilirubin meningkat karena sel darah merah secara alami rusak.

Biasanya, hati menyaring limbah keluar dari aliran darah dan mengubahnya menjadi bentuk baru yang disebut bilirubin terkonjugasi.

Bentuk baru kemudian keluar dari tubuh dalam tinja seseorang.

Jika ada terlalu banyak bilirubin untuk diproses oleh hati, itu bisa menumpuk di dalam tubuh.

Hal ini dikenal sebagai hiperbilirubinemia, dan menyebabkan warna kuning pada kulit dan mata.

Penyakit kuning biasanya terjadi karena gangguan mendasar yang menyebabkan produksi terlalu banyak bilirubin atau mencegah hati untuk menghilangkannya.

Beberapa kemungkinan kondisi yang mendasari dan penyebab penyakit kuning, sebagai berikut:

1. Efek samping obat tertentu;

2. Penyakit batu empedu;

3. Konsumsi alkohol berlebihan;

4. Kanker kandung empedu atau pankreas;

5. Sirosis (penyakit yang menyebabkan jaringan parut menggantikan jaringan sehat di hati);

6. Hepatitis atau infeksi hati lainnya;

7. Anemia hemolitik.

Pencegahan

Diketahui, penyakit kuning berhubungan dengan fungsi hati.

Orang-orang dapat membantu merawat hati mereka dengan beberapa perubahan gaya hidup, seperti berikut:

1. Makan makanan seimbang;

2. Berolahraga secara teratur;

3. Membatasi konsumsi alkohol;

4. Menghindari racun dari bahan kimia dan sumber lain, baik yang dihirup maupun disentuh;

5. Mengonsumsi obat dengan hati-hati;

6. Menghindari obat-obatan herbal tanpa berkonsultasi dengan profesional kesehatan terlebih dahulu;

7. Menghindari merokok, alkohol, dan obat-obatan intravena;

8. Tidak mengonsumsi obat dengan dosis yang berlebihan;

9. Mendapatkan vaksinasi yang direkomendasikan sebelum bepergian.

Sebagai informasi tambahan, tindakan atau perawatan yang dilakukan pada penderita penyakit kuning akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Penyakit kuning dapat menyebabkan gatal, atau pruritis.

Seseorang dapat mandi air hangat yang mengandung oatmeal dan minum antihistamin untuk pruritis ringan.

Dokter mungkin juga akan meresepkan obat untuk mereka yang mengalami pruritis sedang hingga berat, seperti cholestyramine atau colestipol.

Karena penyakit kuning terkadang mengindikasikan kerusakan hati, transplantasi hati mungkin diperlukan dalam beberapa kasus, tergantung pada tingkat keparahan penderita.

(Tribunnews.com/Latifah)(Kompas.com/Ghinan Salman)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini