News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyakit Hepatitis

WHO: Sebagian Kasus Hepatitis Akut Pada Anak Tidak Tunjukkan Gejala Demam

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam beberapa pekan terakhir, muncul sejumlah kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya dan menyerang anak-anak.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Dalam beberapa pekan terakhir, muncul sejumlah kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya dan menyerang anak-anak.

Temuan ini terdeteksi di beberapa negara termasuk Inggris Raya dan Irlandia Utara, Spanyol, Amerika Serikat (AS), Singapura, Jepang hingga Indonesia.

Apa sebenarnya hepatitis akut ini?

Dikutip dari laman euro.who.int, Senin (9/5/2022), ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peradangan akut pada hati.

Hepatitis akut dapat disebabkan oleh berbagai penyebab infeksi dan non-infeksi.

Ada 3 jenis utama hepatitis virus akut yakni hepatitis A, B dan C, sedangkan hepatitis virus D dan E lebih tidak biasa, terutama di lingkungan berpenghasilan tinggi.

Apa yang membuat wabah ini menjadi tidak biasa? Hepatitis akut yang parah, umumnya jarang terjadi pada anak kecil.

Namun laporan awal terkait kemungkinan peningkatan kasus ini datang dari Skotlandia.

Baca juga: Gejala Hepatitis Akut Tidak Spesifik Tapi Umumnya Mengalami Sakit Perut, Diare serta Muntah

Temuan ini kemudian menyebabkan status peringatan dinaikkan di tempat lainnya di Inggris Raya dan secara global, dengan orang-orang kemudian mencari dan menemukan lebih banyak kasus serupa.

Baca juga: Dunia Dikejutkan oleh Hepatitis Akut, Dokter Singapura: Orang Tua Tak Perlu Khawatir Berlebihan

Apa yang diketahui adalah bahwa virus umum yang menyebabkan hepatitis virus akut ini belum terdeteksi pada pasien, begitu pula faktor perjalanan internasional atau kaitannya dengan negara lain.

Berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, hal-hal itu belum diidentifikasi sebagai faktor yang penting.

Apakah para orang tua harus merasa khawatir?

Kemunculan penyakit ini harus ditanggapi secara serius, meskipun ini adalah peristiwa yang jarang terjadi.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi kasus tambahan, baik di negara yang saat ini terkena dampak maupun di tempat lainnya.

Baca juga: Cara Mencegah Hepatitis Akut pada Anak, Menular Lewat Saluran Cerna dan Pernapasan

Prioritasnya adalah menentukan penyebab penyakit untuk dapat lebih menyempurnakan tindakan pengendalian dan pencegahan.

Lalu apa teori utama yang bisa diduga menjadi penyebab munculnya wabah ini?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan negara dan mitra untuk melihat berbagai kemungkinan faktor penjelas.

"Banyak kemungkinan sedang dieksplorasi, salah satu hipotesis utama adalah adenovirus yang merupakan sekelompok virus umum yang menyebar dari orang ke orang dan menyebabkan gejala pernafasan, muntah serta diare pada anak-anak," kata WHO.

Adenovirus saat ini memang digunakan sebagai salah satu hipotesis, namun itu tidak sepenuhnya menjelaskan tingkat keparahan secara gambaran klinis.

"Ada laporan kasus hepatitis pada anak yang memiliki kondisi gangguan sistem imun (immunocompromised) dengan infeksi adenovirus, namun hal ini jarang menjadi penyebab hepatitis akut pada anak yang sehat," jelas WHO.

Faktor-faktor seperti peningkatan kerentanan pada kelompok anak kecil setelah tingkat sirkulasi adenovirus yang lebih rendah selama pandemi virus corona (Covid-19), potensi munculnya adenovirus baru, serta koinfeksi SARS-CoV-2 telah diusulkan oleh tim peneliti Inggris sebagai faktor yang mungkin dan perlu diselidiki lebih lanjut.

Mungkinkah wabah itu terkait dengan Covid-19?

SARS-CoV-2 yang merupakan virus penyebab Covid-19 telah terdeteksi dalam beberapa kasus.

Namun, peredaran Covid-19 saat ini tersebar luas pada masyarakat di banyak negara yang terkena dampak dan potensi kontribusi virus ini terhadap presentasi klinis pun tidak jelas.

Lalu mungkinkah wabah itu terkait dengan vaksinasi Covid-19?

WHO mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hal tersebut terkait dengan vaksinasi Covid-19.

"Karena sebagian besar anak-anak yang terkena dampak belum menerima vaksin Covid-19. Penjelasan menular dan tidak menular lainnya perlu dinilai sepenuhnya untuk memahami dan mengelola risiko," papar WHO.

Menurut lembaga itu, dengan terus berlanjutnya informasi baru tentang kasus onset baru-baru ini, bersamaan dengan pencarian kasus yang lebih ekstensif di negara lainnya, sangat mungkin bahwa akan ada lebih banyak kasus yang terdeteksi sebelum penyebabnya dapat dikonfirmasi dan tindakan pengendalian serta pencegahan yang lebih spesifik dapat diterapkan.

Apa yang harus diperhatikan para orang tua?

Pertama, penting untuk ditekankan bahwa hepatitis akut ini bukan merupakan penyakit umum.

Para orang tua harus waspada terhadap gejala yang muncul seperti diare akut, muntah, sakit perut dan penyakit kuning, di mana kulit dan bagian putih pada mata menjadi kuning.

"Ini terjadi pada anak yang memiliki usia lebih muda, sebagian besar anak tidak mengalami demam. Jika khawatir, kami menyarankan agar para orang tua menghubungi ahli perawatan kesehatan mereka (dokter)," sebut WHO.

Apa yang bisa dilakukan para orang tua agar anaknya tidak terkena hepatitis akut?

Para orang tua bisa mengambil langkah-langkah normal yang dapat membantu melindungi anak dari virus umum.

"Jadi, orang tua harus mengawasi anak agar selalu mencuci tangan secara baik dan menciptakan lingkungan dengan kebersihan udara yang baik seperti menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin. Karena jika dilakukan secara bersama-sama, ini dapat membantu mengurangi penyebaran wabah itu," pungkas WHO.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini