Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini kasus hepatitis akut masih belum diketahui penyebabnya. Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengungkapkan enam dugaan penyabab kasus hepatitis akut.
Enam dugaan penyebab hepatitis akut itu mengacu pada data UK Health Security Agency, 19 Mei 2022.
Antara lain, adenovirus biasa, adenovirus varian baru, sindrom post-infeksi SARS-CoV-2, paparan obat, lingkungan, atau toksin, patogen baru, kemudian varian baru SARS-CoV-2.
''Ini hipotesis-hipotesis, atau kemungkinan-kemungkinan, atau dugaan-dugaan sebagai penyebab hepatitis akut,'' kata dr. Syahril pada keterangan resmi, Kamis (26/5/2022).
Dikatakan dr. Syahril, hipotesis tersebut terjadi di Inggris terutama dan Amerika. Terkait kondisi di Indonesia, ia mengatakan tinggal menunggu informasi terbaru hasil penelitian dugaan penyabab hepatitis akut tersebut.
Baca juga: Misteri Penyebab Hepatitis Akut, Apakah Adenovirus, Anjing atau Covid-19?
''Nanti kita ikuti saja karena ini baru hipotesis, kita akan mengarah ke 6 hipotesis itu yang menjadi dugaan kuat oleh para ahli atau para ilmuwan,'' kata Syahril menambahkan.
Baca juga: Cara Mencegah Hepatitis Akut, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Situasi nasional hepatitis di Indonesia per tanggal 23 Mei 2022 pukul 16.00 WIB kasus kumulatif dugaan Hepatitis akut ada 35 kasus.
Sebanyak 18 kasus di antaranya discarded, dan ada 16 kasus probable dan pending classification.
Sedangkan 16 kasus ini tersebar di 10 provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Banten, DIY, dan Sulawesi Selatan.