TRIBUNNEWS.COM - Berikut tanda-tanda dan gejala heat stroke lengkap dengan cara mencegahnya.
Heat stroke atau sengatan panas adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh tubuh yang terlalu panas.
Mengutip dari mayoclinic.org, heat stroke terjadi jika suhu tubuh naik hingga 104 derajat F (40 derajat C) atau lebih tinggi.
Lalu apa saja tanda-tanda dan gejala heat stroke?
Baca juga: Cegah Heat Stroke pada Saat Musim Haji
Baca juga: Waspadai Heat Stroke pada Musim Haji, Ini Tanda-tanda dan Pertolongan Pertama Heat Stroke
Tanda-tanda dan Gejala Heat Stroke
Berikut tanda-tanda dan gejala heat stroke yang dikutip dari laman resmi Kemkes:
- Suhu badan lebih dari 39,5°C
- Pusing dan Muntah
- Kulit menjadi merah, panas dan kering
- Sakit Kepala
- Nadi cepat dan kuat
Penyebab Heat Stroke
Mengutip dari mayoclinic.org, heat stroke dapat terjadi:
- Terkena paparan lingkungan yang panas
Dalam jenis heat stroke, yang disebut heat stroke non-eksersional (klasik), berada di lingkungan yang panas menyebabkan kenaikan suhu inti tubuh.
Jenis sengatan panas ini biasanya terjadi setelah terpapar cuaca panas dan lembab, terutama untuk waktu yang lama.
- Aktivitas Berat
Heat stroke dapat terjadi ketika suhu tubuh meningkat yang disebabkan oleh aktivitas fisik yang intens dalam cuaca panas.
Cara Mencegah Heat Stroke:
Berikut cara mencegah heat stroke yang dikutip dari MedicalNewsToday:
- Menggunakan pakaian yang longgar dan ringan.
Hal tersebut dapat mempengaruhi suhu tubuh.
- Pertahankan asupan cairan untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat.
- Hindari aktivitas siang hari antara jam 11 siang hingga 3 sore.
Jika tidak mungkin untuk menghentikan aktivitas, tingkatkan asupan cairan dan sering-seringlah beristirahat di tempat teduh.
- Hindari terkena paparan langsung dari sinar matahari
Apabila melakukan aktivitas di siang hari, sebaiknya gunakan topi bertepi lebar dan tabir surya.
Faktor Resiko:
Masih dari mayoclinic.org, berikut faktor resiko heat stroke:
- Usia
Kemampuan Anda untuk mengatasi panas yang ekstrem tergantung pada kekuatan sistem saraf pusat.
Pada usia yang sangat muda, sistem saraf pusat belum sepenuhnya berkembang.
Sementara pada orang dewasa di atas 65 tahun, sistem saraf pusat mulai memburuk, yang membuat tubuh kurang mampu mengatasi perubahan suhu tubuh.
Kedua kelompok usia biasanya mengalami kesulitan untuk tetap terhidrasi, yang juga meningkatkan risiko.
- Berolahraga dalam cuaca panas
Olahraga seperti sepak bola atau lari jarak jauh, dalam cuaca panas merupakan beberapa situasi yang dapat menyebabkan Heat Stroke.
- Paparan cuaca panas secara tiba-tiba
- Batasi aktivitas setidaknya selama beberapa hari untuk memungkinkan Anda menyesuaikan diri dengan perubahan.
- Obat-obatan tertentu
Beberapa obat memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk tetap terhidrasi dan merespons panas.
Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam cuaca panas jika Anda menggunakan obat yang mempersempit pembuluh darah Anda (vasokonstriktor), mengatur tekanan darah dengan memblokir adrenalin (beta blocker), membersihkan tubuh dari natrium dan air (diuretik), atau antidepresan.
- Kondisi kesehatan tertentu
Penyakit kronis tertentu, seperti penyakit jantung atau paru-paru, dapat meningkatkan risiko heat stroke.
Begitu juga dengan berat badan berlebih, kurang gerak dan memiliki riwayat heatstroke sebelumnya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)