Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mengejar dua garis kehamilan menjadi sebuah dambaan bagi pasangan suami istri yang telah menikah.
Namun di sisi lain, ada fenomena pasangan muda yang baru menikah sering memilih untuk menunda memiliki momongan.
Ekonomi yang belum stabil hingga belum siap menjadi orang tua sering dijadikan alasan untuk menunda kehamilan.
Baca juga: Alami Gejala di Usia Kehamilan 2 Bulan, Felicya Angelista: Berasa Kayak Hamil 9 Bulan
Tidak ada yang salah atas pilihan pasangan muda untuk menunda memiliki anak.
Kendati demikian, tetap ada hal yang harus diperhatikan jika suami istri memutuskan untuk tidak buru-buru memiliki anak. Sebab, menunda kehamilan hingga menyebabkan kondisi tersebut bisa memberi sejumlah dampak.
Dokter spesialis kandungan dari Morula IVF Jakarta, dr. Indra Anwar, Sp.OG mengatakan, menunda kehamilan dapat memberikan sejumlah dampak seperti menurunnya kesuburan baik laki-laki ataupun perempuan.
Salah satu penyebab pastinya adalah pertambahan usia, yang dalam hal ini bisa menurunkan jumlah sel telur dalam ovarium dan membuat kualitas sperma tidak sempurna.
Baca juga: Felicya Angelista Lebih Sensitif di Kehamilan Kedua, Caesar Hito: Lebih Bawel
"Terutama pada wanita, penurunan kesuburan akan lebih cepat menginjak usia 35 tahun,” jelas dr. Indra dalam kegiatan talkshow Sabtu kemarin (4/6/2022).
Selain masalah kesuburan, Dokter spesialis kandungan dari Morula IVF Ciputat dr. Ivander R. Utama, F.MAS. Sp.OG, M.Sc menyampaikan, yang perlu dikhawatirkan untuk orang-orang yang menunda kehamilan adalah soal pola makan dan gaya hidup. Tentunya harus yang sehat.
“Pasti akan ada risiko yang menghantui para wanita yang akhirnya hamil setelah lama menunda. Ketika hamil di usia yang terlalu tua, ada risiko bayi mengalami cacat sejak lahir,” tambah dr. Ivander R. Utama.
Dari sisi medis, ketika pasutri memutuskan untuk hamil dan menjalani persalinan di atas usia 40 tahun biasanya akan menemukan kesulitan tersendiri. Sebab melahirkan pada usia tersebut membutuhkan usaha yang lebih keras, terutama pada persalinan normal.
Selain itu harus dikenali juga permasalahan tiap diri pasangan, bertambahnya usia pada calon ibu juga akan memengaruhi kondisi fisik dan organ-organ yang ada pada tubuh.
Tak hanya usia, rahim wanita ternyata juga mengalami penuaan, dan kondisi yang tak lagi prima berpotensi memicu komplikasi kesehatan atau masalah infertilitas lainnya,” kata dr. Reni Junita, SpOG dari Morula IVF Margonda yang turut menjadi pembicara pada sesi tersebut.
Meski memiliki risiko tersendiri, menunda kehamilan juga menjadi langkah yang baik untuk masa depan calon buah hati.
Kesiapan orangtua, baik secara gaya hidup, mental dan finansial bisa menjadi fondasi yang kokoh bagi tumbuh kembang anak. Ketika ingin memiliki momongan setelah beberapa waktu menunda, sebaiknya pasutri mendiskusikan program hamil yang terbaik dengan dokter agar tidak salah langkah.