Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sajian serba daging yang kerap dijumpai saat Idul Adha tentu menggoda. Tapi di balik kelezatan daging kurban ada risiko kesehatan.
Ya, terlalu banyak makan dahing bisa meningkatkan risiko terjadinya Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Baca juga: Amankah Makan Daging dan Minum Susu Sapi Saat Musim Wabah PMK?
Di Indonesia penyakit ini banyak diderita oleh masyarakat. Namun sebenarnya untuk mencegah hipertensi bisa dilakukan dengan mudah.
Hubungan daging dengan hipertensi
Pada normalnya, tekanan darah seseorang berada 120/80 mmhg. Jika lebih dari itu, maka bisa menjadi hipertensi.
Ada beberapa macam daging yang bisa menyebabkan hipertensi, yakni daging merah. Daging merah sendiri terdiri dari, daging sapi dan domba.
Daging merah memiliki kandungan kolesterol cukup tinggi.
Kandungan kolesterol itulah yang menyebabkan tekanan darah tinggi meningkat.
Serta memiliki kandungan lemak trigliserida. Kandungan juga termasuk dalam kolesterol jahat.
Semakin tinggi kolesterol jahat di dalam tubuh, maka akan semakin rentan hipertensi menyerang.
Jika kolesterol jahat menumpuk di dalam tubuh, terlebih pada pembuluh darah maka akan membentuk plak, sehingga pembuluh darah menyempit dan mengeras. Dengan begitu, jantung harus bekerja ekstra.
Sehingga membuat pasokan darah ke seluruh tubuh berkurang.
Makanan pencegah
Untuk bisa mencegah terjadinya hipertensi, bisa dengan mengonsumsi makanan pengganti daging.
Ada beberapa makanan yang baik untuk mencegah hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi.
Salah satunya adalah pisang dengan kandungan potasiumnya.
Selain itu, perbanyak makanan berserat agar sistem metabolisme lebih baik.
Jangan lupakan untuk mengonsumsi kacang – kacang dan biji – bijian. Kedua makanan tersebut memiliki kandungan vitamin dan mineral cukup tinggi di dalamnya.