Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada umumnya, kebanyakan kasus alergi tidak berbahaya.
Namun hal ini tidak bisa dianggap remeh karena sedikit kasus bisa menyebabkan kematian.
Menurut dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia, reaksi alergi dibagi menjadi tiga jenis. Reaksi alergi ringan, sedang dan berat.
"Kalau yang berat bisa sampai orang yang sesak nafas, kepala ringan, melayang, mual muntah, detak jantung cepat, nafas susah. Dan itu jika tidak ditangani cepat dan benar berujung pada kematian," ungkapnya pada siaran Radio Sonora FM, Senin (18/7/2022).
Penyebab munculnya reaksi alergi berat pun bermacam. Bisa dari hal yang sederhana yaitu alergi kacang dan susu.
Sebagian juga bisa disebabkan karena alergi obat.
"Terutama pada obat yang disuntikkan. Ketika alergi obat, disuntikkan, kemudian alergi, langsung cepat bikin reaksinya.
Baca juga: Hati-hati Pilih Cincin Pernikahan, Kalau Salah Bisa Bikin Alergi dan Iritasi
Makanya obat-obat yang akan disuntikkan dilakukan skin tes dulu," papar dr Santi lagi.
Obat akan diberikan pada kulit, sedikit saja.
Sehingga ketika diketahui terjadi reaksi alergi, maka obat tersebut tidak akan jadi dimasukkan ke dalam tubuh pasien.
"Jadi kalau ditanya berbahaya atau tidak, bisa berpotensi berbahaya walau pada umumnya tidak berbahaya. Tapi jangan dianggap enteng karena ini bersifat acak," tegas dr Santi.
Karena tiap orang tidak pernah tahu kapan masuknya reaksi alergi yang berat atau tidak.
Sehingga tidak bisa menduga reaksi apa yang akan ditimbulkan.