TRIBUNNEWS.COM - Simak gejala depresi berikut ini.
Depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat yang terus-menerus.
Gejala depresi bisa kompleks dan sangat bervariasi antar orang, dikutip dari NHS.
Seseorang yang mengalami depresi mungkin merasa sedih, putus asa, dan kehilangan minat pada hal-hal yang dulu ia sukai.
Gejala depresi dapat bertahan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Dampaknya cukup buruk karena dapat mengganggu pekerjaan, kehidupan sosial, dan kehidupan keluarga.
Baca juga: POPULER Regional: Bocah SD Dipaksa Bersetubuh dengan Kucing | Pasutri Paksa ABG Berhubungan Intim
Gejala psikologis
Depresi dapat memberi dampak psikologis secara langsung terhadap suasana hati, dikutip dari Mayoclinic.
Gejala psikologis depresi meliputi:
- suasana hati atau kesedihan yang terus menerus;
- merasa putus asa dan tidak berdaya;
- memiliki harga diri yang rendah, terpaku pada kegagalan masa lalu;
- merasa berlinang air mata atau menangis secara tiba-tiba tanpa mengetahui sebabnya;
- merasa bersalah atau sering menyalahkan diri sendiri;
- merasa mudah tersinggung dan tidak toleran terhadap orang lain, bahkan untuk masalah kecil;
- tidak memiliki motivasi atau minat pada berbagai hal;
- merasa sulit untuk membuat keputusan;
- tidak mendapatkan kesenangan dari hidup;
- merasa cemas atau khawatir secara berlebihan;
- memiliki pikiran untuk bunuh diri atau pikiran untuk menyakiti diri sendiri.
Baca juga: Komisi X DPR Minta Polisi Usut Kasus Bocah SD Meninggal Usai Dipaksa Berbuat Asusila dengan Kucing
Gejala fisik
Gejala fisik depresi meliputi:
- bergerak atau berbicara lebih lambat dari biasanya;
- perubahan nafsu makan atau berat badan (biasanya menurun, tetapi terkadang meningkat);
- meningkatnya nafsu makan dan penambahan berat badan;
- sakit dan nyeri yang tidak dapat dijelaskan;
- kekurangan energi karena berkurangnya nafsu makan dan penurunan berat badan;
- dorongan seks rendah (kehilangan libido);
- perubahan pada siklus menstruasi;
- pola tidur terganggu – misalnya, sulit tidur di malam hari atau bangun pagi-pagi sekali.
Gejala sosial
Gejala sosial depresi meliputi:
- menghindari kontak dengan teman dan mengambil bagian dalam kegiatan sosial yang lebih sedikit;
- mengabaikan hobi dan minat;
- mengalami kesulitan dalam rumah, pekerjaan atau kehidupan keluarga.
Baca juga: Bocah SD Meninggal setelah Dipaksa Setubuhi Kucing Sambil Direkam, Sempat Depresi dan Dirawat di RS
Faktor penyebab depresi
Beberapa orang memiliki risiko depresi yang lebih tinggi daripada yang lain.
Biasanya, faktor risiko yang menyebabkan depresi ini tergolong hal-hal yang menyedihkan.
Interaksi antara berbagai faktor dapat meningkatkan risiko depresi, dikutip dari Medical News Today.
Misalnya, seseorang dengan riwayat keluarga atau risiko genetik depresi dapat menjadi depresi setelah peristiwa traumatis.
Faktor risiko depresi termasuk:
1. Mengalami trauma
Seseorang yang mengalami peristiwa kehidupan tertentu, seperti berkabung, masalah pekerjaan, perubahan dalam hubungan, masalah keuangan, dan masalah medis terkadang dapat menyebabkan trauma.
2. Pernah mengalami stres akut
Seseorang yang mengalami stres akut berisiko untuk mengalami depresi di masa depan.
3. Kurang dukungan dari orang sekitar
Orang yang menderita depresi membutuhkan pertolongan orang lain, misalnya mendengarkan keluh kesahnya, menemaninya, dan menenangkannya.
Segala bentuk dukungan dari orang lain juga dapat mempengaruhi perkembangan depresi seseorang menuju kesembuhan.
4. Menggunakan obat-obatan
Depresi dapat terjadi pada seseorang yang sering mengonsumsi obat-obatan seperti kortikosteroid, beberapa beta-blocker, dan interferon.
Terkadang, obat-obatan juga dijadikan pelarian ketika seseorang menderita depresi.
Selain itu, orang yang menggunakan obat-obatan seperti alkohol atau amfetamin juga berisiko menderita depresi.
Hal ini terjadi karena obat-obatan tersebut dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologi seseorang.
5. Menderita penyakit kronis
Tidak semua orang yang menderita penyakit kronis memiliki kondisi psikologis yang kuat.
Beberapa orang yang mengidap penyakit kronis juga rawan terkena depresi.
Mereka cenderung merasa gelisah, takut, dan sulit berpikir positif tentang masa depan.
*) Catatan:
Jika Anda mengalami gejala di atas, segera mencari bantuan dengan menghubungi psikolog atau dokter untuk berkonsultasi.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Cara Mengatasi Depresi