News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

WHO: Penyakit Cacar Monyet Terkonsentrasi ke Kelompok Gay dan Homoseks

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Tedros menyatakan wabah cacar monyet (monkeypox) kasusnya terkonsentrasi di antara pria yang berhubungan seks dengan sesama pria alias kaum gay yang gemar berganti pasangan. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan wabah cacar monyet atau monkeypox saat ini kasusnya terkonsentrasi di antara pria yang berhubungan seks dengan sesama pria alias kaum gay dan homoseks, terutama mereka yang berganti-ganti pasangan.

 "Artinya, ini adalah wabah yang bisa dihentikan dengan strategi yang tepat di kelompok yang tepat," ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Dia mengingatkan, penting bagi semua negara agar bekerja sama dengan komunitas laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (kaum homoseks) untuk merancang dan menyampaikan informasi dan layanan yang efektif.

Selanjutnya mengambil langkah-langkah yang melindungi kesehatan, hak asasi manusia, dan martabat masyarakat yang terkena dampak. 

WHO menyatakan, stigma dan diskriminasi bisa sama berbahayanya dengan virus apa pun. 

"Saya juga menyerukan kepada organisasi masyarakat sipil, termasuk mereka yang berpengalaman dalam bekerja dengan orang yang hidup dengan HIV, untuk bekerja bersama kami dalam memerangi stigma dan diskriminasi," kata dia.

Baca juga: Jubir Kemenkes Sebut Kasus Monkeypox Belum Ada di Indonesia

WHO sebelumnya menyatakan Monkey Pox atau cacar monyet menjadi darurat kesehatan global.

Keterangan resmi WHO yang dikeluarkan Jumat (23/7/2022) menyatakan semula kasus cacar monyet hanya sebanyak 3.040 berdasarkan data yang telah dilaporkan ke WHO dari 47 negara.

Baca juga: Monkeypox Belum Bisa Dinyatakan Menjadi Pandemi, Epidemiolog Ungkap Alasannya

Namun angka tersebut terus berkembang dan kini mencapai lebih dari 16 ribu kasus yang dilaporkan dari 75 negara dan wilayah, dan lima kematian. 

"Saya menyatakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional untuk Monkey Pox ini," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Dalam keterangan tersebut disampaikan juga bahwa penetapan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global berlangsung cukup panjang.

Baca juga: Kementerian Kesehatan Siapkan Dua Laboratorium untuk Deteksi Dini Monkeypox

Sebulan lalu, Komite Darurat WHO telah mengadakan pertemuan untuk menilai apakah wabah cacar monyet multi-negara mewakili darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Namun pada pertemuan itu belum didapatkan konsensus bahwa wabah dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Kemudian, dalam pertemuan baru-baru ini ada lima alasan yang dipertimbangkan dalam memutuskan apakah suatu wabah merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Pertama, informasi yang diberikan oleh negara. Dalam hal ini menunjukkan virus ini telah menyebar dengan cepat ke banyak negara yang belum pernah melihatnya;

Kedua, tiga kriteria untuk menyatakan kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, telah terpenuhi;

Ketiga, saran dari Komite Darurat, yang belum mencapai konsensus;

Keempat, prinsip-prinsip ilmiah, bukti dan informasi relevan lainnya – yang saat ini tidak cukup dan meninggalkan banyak hal yang tidak diketahui;

Kelima, risiko terhadap kesehatan manusia, penyebaran internasional, dan potensi gangguan lalu lintas internasional.

Penilaian WHO adalah bahwa risiko cacar monyet adalah moderat secara global dan di semua wilayah, kecuali di kawasan Eropa di mana badan tersebut menilai risikonya tinggi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini