Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stres dapat menyebabkan air susu ibu (ASI) susah keluar pada ibu yang menyusui. Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Laktasi dr Jeanne Roos Tikoalu.
Saat bayi menyusui, muncul sebuah sinyal sinyal sensorik menuju otak ibu. Lalu, otak akan mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin. Hormon ini akan masuk dalam aliran darah.
Baca juga: Baik untuk Ibu dan Bayi, Ini Manfaat dan Rekomendasi Olahraga untuk Ibu Menyusui
Hormon oksitosin membantu kontraksi otot untuk mengeluarkan ASI. Sedangkan hormon proloaktin berfungsi meningkatkan produksi ASI.
"Nah kondisi kinerja kedua hormon ini dapat dipengaruhi oleh stres. Terutama hormon oksitosin. Ketika stres, walau ada produksi ASI, kalau kontraksi tidak jalan, maka ASI tidak bisa keluar," ungkap dr Jeanne saat ditemui di Jakarta, Rabu (3/8/2022).
Jika ASI tidak keluar maka seringkali terjadi penyerapan pada jaringan sekitar. Akibatnya, dalam dua minggu pertama produksi ASI ibu bisa stop.
Baca juga: Mengenal Manfaat Perawatan Kulit Berbahan Retinol dan Ini Bahayanya Jika Digunakan Ibu Menyusui
"Karena rangsangan untuk produksi tidak jalan. Kontraksi untuk dikeluarkan tidak jalan. Sehingga hormon menjadi tidak berfungsi," kata dr Jeanne lagi.
Oleh karena itu, untuk meringankan stres yang dialami ibu, dibutuhkan dukungan dari orang-orang sekitar. Khususnya dari suami. Tidak perlu sungkan untuk memberikan bantuan.
"Atau bisa pula dengan pijat oksitosin. Jadi suami diminta untuk membantu memijat istri. Dengan melakukan pemijatan sesuai teknik, aliran ASI bisa deras kembali," pungkasnya.