News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Frisian Flag Kembali Gelar Gerakan Nusantara, Ajarkan Literasi Gizi dan Cinta Lingkungan Sejak Dini

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dodi Esvandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali menggelar program Gerakan Nusantara (miNUm Susu tiAp hari uNTuk Anak ceRdas Aktif Indonesia). Tahun ini program Gerakan Nusantara ini memasuki tahun ke-10.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali menggelar program Gerakan Nusantara (miNUm Susu tiAp hari uNTuk Anak ceRdas Aktif Indonesia).

Tahun ini program Gerakan Nusantara ini memasuki tahun ke-10.

FFI membingkat Gerakan Nusantara 2022 ini dalam program “School Milk Program 2022”.

Nantinya Gerakan Nusantara 2022 ini akan diramaikan dengan berbagai program edukasi yang tidak hanya menyoroti masalah gizi, namun juga permasalahan lingkungan.

Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro mengatakan, permasalahan malnutrisi pada anak dan persoalan lingkungan hidup yang cukup serius masih berlangsung hingga saat ini.

Baca juga: Gelar Lomba Gambar dan Mewarnai Virtual dengan Peserta Terbanyak, Frisian Flag Sabet Rekor MURI

“Faktanya, melihat hasil penelitian South East Asian Nutrition Survey (SEANUTS) II yang dilakukan oleh FrieslandCampina bekerja sama dengan universitas dan lembaga penelitian terkemuka di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, melibatkan hampir 14.000 anak dengan rentang usia antara 6 bulan hingga 12 tahun, secara khusus menyoroti ‘triple burden of malnutrition’, yang terdiri dari kekurangan gizi, kekurangan zat gizi mikro, dan kelebihan berat badan/obesitas,” papar Andrew.

Di wilayah Jawa-Sumatera, kasus anak berperawakan pendek atau stunted masih banyak ditemukan, dengan prevalensi 28,4 persen pada anak di bawah 5 tahun.

Sementara hampir 15 persen anak usia 7-12 tahun memiliki kelebihan berat badan/obesitas.

“Selain itu, sebagian besar anak-anak tidak memenuhi kebutuhan rata-rata asupan kalsium dan vitamin D, sehingga masalah gizi ini menjadi hal yang sangat penting,” ujar Andrew.

Adapun terkait masalah lingkungan, FFI ingin berkontribusi mengurangi dampak kerusakan lingkungan.

Baca juga: Punya Peran Krusial dalam Tiap Tahap Kehidupan, Minum Susu Kini juga Jadi Tren Gaya Hidup Kekinian

“Kami yakin dengan melibatkan orang tua dan guru, siswa dapat termotivasi mulai membiasakan diri mencintai lingkungan. Dengan semangat perayaan 100 tahun, Frisian Flag kembali mengajak semua pihak termasuk komunitas sekolah untuk #MelajuKuatBersama dalam meningkatkan literasi gizi melalui edukasi berkelanjutan serta mengajak komunitas sekolah bersama merawat alam untuk bentuk Indonesia yang Sehat, Sejahtera dan Selaras,” kata Andrew.

Gerakan Nusantara 2022 akan diikuti 112.000 anak di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.

Kegiatan ini dilaksanakan secara offline pada Agustus-Oktober 2022, bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, serta Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PKGK FKM UI).

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengapresiasi komitmen Frisian Flag Indonesia menginisiasi program edukasi Gerakan Nusantara yang telah memasuki tahun kesepuluh ini.

“Selama ini program Gerakan Nusantara telah membantu Kemendikbud Ristek dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam peningkatan literasi gizi seimbang kepada para guru dan siswa-siswa di seluruh Indonesia. Dengan adanya program ini, saya berharap semua pihak pemerintah, swasta, satuan pendidikan hingga orang tua dapat semakin menguatkan kolaborasi untuk membangun sekolah yang sehat dan mewujudkan cita-cita merdeka belajar,” kata Nadiem.

Baca juga: Manfaat Minum Susu saat Sahur dan Buka Puasa bagi Tubuh

Direktur Kemitraan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Jo Kumala Dewi mengatakan kepedulian masyarakat tentang pengelolaan sampah masih perlu ditingkatkan.

Itu terbukti dari hasil survey ketidakpedulian masyarakat oleh BPS pada tahun 2018 yang menyatakan bahwa 72 persen masyarakat Indonesia tidak peduli terhadap pengelolaan sampah.

Ada sekitar 53 persen masyarakat Indonesia menangani sampah dengan cara dibakar.

“Sangat menggembirakan melihat saat ini aspek lingkungan telah menjadi perhatian masyarakat, khususnya generasi muda, bahkan menjadi kegiatan menarik bagi aktualisasi kehidupan bermasyarakat kita. Sangat penting bagi kita untuk menyiapkan generasi penerus yang sehat dan dapat menjadi pionir bagi kepedulian terhadap isu-isu lingkungan, kita juga perlu memberikan perhatian dan dukungan bagi gerakan pemuda yang berdampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan,” papar Dewi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini