News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Anak, Deteksi Sejak Usia Sekolah

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masalah kesehatan anak beragam, mulai dari batuk, pilek, penyebaran virus lainnya di tengah pandemi Covid-19 hingga kesehatan mental anak

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Masalah kesehatan anak beragam, mulai dari batuk, pilek, penyebaran virus lainnya di tengah pandemi Covid-19 hingga kesehatan mental anak yang juga perlu diperhatikan.

“Kesehatan mental anak adalah suatu cara bagaimana anak berpikir dirinya sendiri dan bagaimana dia dengan sekelilingnya.

Baca juga: Curhatan Depresinya Viral, Mima Shafa Anak Mona Ratuliu Ingin Hapus Stikma Negatif Kesehatan Mental 

Kesehatan mental anak sangat penting karena ini merupakan proses dia beradaptasi dengan lingkungannya dan memengaruhi kesehatan mentalnya ketika dewasa nanti,” ujar dokter spesialis anak dr. Margareta Komalasari., dalam Instagram Live @ptkalbefarmatbk.

Ia menekankan, kesehatan mental anak merupakan fondasi untuk anak bisa beradaptasi dengan masa yang akan datang.

Apabila tidak diperhatikan, berisiko memperburuk kondisi mental anak ketika remaja hingga dewasa.

Baca juga: Lukman Azhari Sebut Medina Zein Kesulitan Jalani Pengobatan Penyakit Mental di Penjara

“Banyak isu orang stres, bipolar. Penyakit itu yang kita takutkan akan meningkat jika kita tidak memerhatikan kesehatan mental anak.

Orangtua harus menyadari perubahan tindakan maupun emosi anak, misalnya ketika melihat anak yang lincah tiba-tiba murung, tidak mau berinteraksi dengan orang lain,” jelas dr. Margareta.

Meski terkesan kotor, aktivitas berkebun berdampak baik bagi perkembangan anak. Selain mengajarkan mencintai alam, aktivitas luar ruangan seperti berkebun juga bagus untuk perkembangan fisik maupun mental anak. Menumbuhkan kecintaan anak terhadap alam dengan mengenal tanaman dan hewan di sekitar rumah. Lewat itu, akan tumbuh rasa empatinya kepada semua makhluk. Anak bisa belajar pentingnya menyayangi tanaman hingga mengetahui cacing yang kecil pun bisa begitu bermanfaat. Model, Yessy Pisca, Jevano Edgar Hertani 6.5th, Jevion Edric Hertani 5th. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Ia menuturkan, kondisi anak akan lebih baik jika orang tua dapat cepat mendeteksinya.

Deteksi kesehatan mental anak sudah bisa dimulai sejak usia sekolah, karena anak sudah terpapar dengan stres.

Selain itu, ibu dapat melakukan tabungan sederhana untuk kesehatan mental anak sejak sang buah hati bayi.

Saat ibu menyusui, ibu juga mengajak anaknya berkomunikasi, memberikan perhatian penuh kepada si kecil. Sebab, tiga aspek tumbuh kembang anak ialah asah, asih, dan asuh.

Masalah kesehatan anak lainnya ialah batuk, pilek, stunting, hingga keterlambatan bicara.

Maka, anak perlu mendapatkan perlindungan dari keluarga sebagai support system terbesar, termasuk menjaga imunitas tubuh yang memengaruhi kesehatan anak.

Maka yang perlu dilakukan keluarga ialah memenuhi kebutuhan vitamin, probiotik pencernaan, dan gizi di percernaan anak terserap sempurna.

“Maka kami membuat suplementasi yang bisa menyokong tumbuh kembang anak. Dimulai dari menjaga imunitas anak, nafsu makan anak untuk mendapatkan gizi yang cukup, kita juga menyadari bahwa kesehatan pencernaan itu bukan hanya dari makanan tetapi perlu bakteri baik dan probiotik,” ungkap Product Manager Pediatric PT Kalbe Farma Tbk, apt. Brigita Puspita, S.Farm.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini