TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perdarahan saluran cerna dapat dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak.
Penyebab perdarahan saluran cerna pada kelompok dewasa pun cukup bervariasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH pada 2001-2005 dan 2010-2013, diketahui bahwa perdarahan saluran cerna atas paling sering disebabkan oleh tiga hal.
"Perdarahan saluran cerna atas memiliki mortalitas yang lebih berat dibandingkan dengan perdarahan saluran cerna bawah," kata dia dalam rilis PB Pegi, yang dikutip Sabtu (20/8/2022).
Pertama, Pecah varises esofagus
Varises esofagus merupakan pembesaran abnormal pembuluh darah yang berada di saluran esofagus.
Perdarahan terjadi ketika pembuluh darah yang mengalami pembesaran abnormal ini pecah.
Di Indonesia, varises esofagus sering kali disebabkan oleh sirosis hepatis atau kerusakan organ hati akibat penyakit hepatitis B atau hepatitis C.
Baca juga: Ditembak Saat Pidato, Mantan PM Shinzo Abe Langsung Pendarahan dan Tak Sadarkan Diri
Sementara di negara Barat, seperti Amerika Serikat, sirosis hepatitis lebih banyak disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol.
Kedua, Tukak lambung
Penyebab perdarahan saluran cerna atas tersering kedua adalah gastric ulcer alias tukak lambung.
Masalah tukak lambung ini berhubungan dengan enzim.
Ketiga, Duodenal ulcer
Dalam bahasa Indonesia, masalah ini dikenal sebagai ulkus duodenum.
Ulkus pada dinding usus 12 jari ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori.
Baca juga: Apa Itu Pendarahan Otak? Kondisi yang Dialami Tukul Arwana hingga Harus Operasi
Sementara itu, kasus perdarahan saluran pencernaan bawah pada orang dewasa, satu di antara penyebab terbanyaknya adalah hemoroid alias ambeien.
Sekitar 40 persen perdarahan di saluran cerna bawah disebabkan oleh hemoroid.
Kemudian yang kedua, ada pasien dengan polip. Selanjutnya diverticulosis, dan bisa juga karena kanker.