Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan (Lalitbang) BKKBN Prof Muhammad Rizal Martua Damanik menyebut laki-laki harus terlibat di dalam program keluarga berencana(KB).
Alat kontrasepsi dalam program keluarga berencana (KB) memiliki kaitan erat dengan peningkatan jumlah penduduk.
Perlu diperhatikan, saat melakukan hubungan seksual, perempuan lah yang akan menjalani proses kehamilan.
Baca juga: Penggunaan Alat Kontrasepsi untuk KB Berdampak Bagi Kesehatan? Begini Penjelasan Pakar
"Dengan penggunaan alat kontraspesi kondom bagi pria, artinya kebutuhan biologis itu bisa tersalurkan tanpa menyebabkan kehamilan. Itu satu perkembangan teknologi," ungkap Muhammad Rizal Martua Damanik saat ditemui dalam rangkaian acara Conference on Indonesia Family Planning and Reproductive Health 2022 (ICIFPRH) di Yogyakarta, Selasa (23/8/2022).
Lebih lanjut, Rizal menyebutkan jika selama ini masih ada pandangan yang membuat laki-laki enggan menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom.
Salah satunya persepsi menggunakan kondom dapat mengurangi kenikmatan selama berhubungan intim.
"Sebetulnya suami dan istri harus saling memahami satu sama lain. Bukan hanya laki-laki yang mengalami gangguan 'desire'. Tapi perempuan juga merasakan hal seperti itu. Oleh karena itu perlu pengetahuan dan komunikasi," ungkapnya menambahkan.
Setelah saling memahami satu sama lain, maka tidak ada yang merasa terpaksa. Ia pun menekankan agar laki-laki ikut berpartisipasi dalam program keluarga berencana (KB).
"Dalam hal ini sudah ada perkembangan teknologi, yang laki-laki juga harus ikut berpartisipasi. Kalau menggunakan alat kontrasepsi, mereka berhubungan kan tidak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan," pungkasnya.