Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Jokowi dalam pidato Dies Natalis ke-59 Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1 September 2022 menyatakan bahwa penyakit zoonosis diprediksi akan terus meningkat.
Ilmu pengetahuan harus dikembangkan untuk mengurangi ancaman yang membahayakan kesehatan manusia dan menekan risiko atas dampak yang diakibatkan.
Baca juga: Virus Zoonosis Langya Ditemukan di China, 35 Orang Telah Terinfeksi, Gejalanya Demam hingga Muntah
Merespons hal itu, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, di dunia diperkirakan setiap tahunnya penyalit zoonosis mengakibatkan 2,5 milyar kejadian penyakit menular dan 2,7 juta kematian.
Zoonosis adalah penyakit Infeksi yang ditularkan dari hewan (utamanya vertebrata) ke manusia.
"Penyakit yang ditularkan dapat saja ringan tapi dapat juga berat dan menimbulkan kematian. Beberapa contohnya yang ada di Indonesia antara lain adalah COVID-19, Flu Burung, Antrhrax, dan juga Rabies yang di tahun 2022 ini sudah menimbulkan lebih dari 10 kematian di Bali," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/9/2022).
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini menyampaikan, di dunia diperkirakan 60 persen penyakit menular dan sampai 75 persen penyakit baru adalah bersifat zoonosis.
Baca juga: Virus Zoonosis Langya Ditemukan di China, 35 Orang Telah Terinfeksi, Gejalanya Demam hingga Muntah
Adapun pathogen yang ditularkan dapat dalam bentuk virus, bakteri atau parasit.
Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan domestik, pertanian atau hewan liar, dan juga melalui makanan atau air.
"Dekatnya hubungan manusia dan hewan merupakan salah satu faktor," imbuh Prof Tjandra.
Untuk itu, penanganan utama zoonosis adalah melalui pendekatan One Health atau kesehatan satu bersama, yaitu pendekatan kolaboratif dalam pelayanan kesehatan manusia, hewan dan lingkungan yang dilaksanakan secara terpadu.