News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Tentang Legionnare, Penyakit yang Disebabkan Bakteri, Bisa Diobati dengan Antibiotik

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyakit pneumonia misterius di provinsi Tucuman, Argentina dikaitkan dengan legionella. Berikut empat hal tentang Legionella ini, salah satunya penyakit ini diakibatkan bakteri dan bisa diobati dengan antibiotik.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Badan kesehatan dunia atau WHO turut memantau langsung penyakit pneumonia misterius di provinsi Tucuman, Argentina.

Kondisi ini mengingatkan, pada 31 Desember 2019 kantor WHO di Tiongkok mendapat informasi adanya kasus radang paru yang sebabnya tidak diketahui pneumonia ounknown etiology di kota Wuhan, yang kemudian berkembang menjadi pandemi Covid-19.

Baca juga: Wabah Pneumonia Misterius di Argentina Dikaitkan dengan Penyakit Legionnaire, Ini Gejalanya

Namun setelah ditelusuri, penyakit tersebut dikonfirmasi sebagak Legionnare atau bentuk pneumonia parah yaitu, peradangan paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Kasusnya sudah menjadi 11 orang dengan 4 kematian.

Berikut empat hal tentang Legionella ini:

1. Bukan Virus tapi Bakteri

Bukan virus, Legionella pneumophila merupakan nama lengkap dari bakteri legionella.

2. Ditemukan Pertama di Philadelphia

Bakterinya ini diberi nama Legionella karena pertama terjadi di tahun 1976 yang menyerang para peserta pertemuan Legiun Veteran Amerika di Philadelphia.

Baca juga: Bakteri Penyebab Penyakit Langka Melioidosis Ditemukan di AS untuk Pertama Kali

3. Cara Penularan

Cara penularan yang utama adalah melalui inhalasi aerosol yang terkontaminasi bakteri, dimana aerosolnya terbentuk karena adanya semprotan uap air atau juga semacam air mancur buatan dan lain-lain.

Penularan juga dapat terjadi melalui aspirasi air atau es yang terkontaminasi, khususnya pada pasien rentan atau risiko tinggi di rumah sakit, yang tentu perlu analisa kenapa petugas kesehatan yang relatif baik kesehatannya juga tertular.

4. Pengobatan

Meskipun biasanya antibiotik direkomendasikan untuk bisa dikonsumsi hingga 7 hari berturut-turut, kebiasaan mengonsumsi antibiotik bisa menimbulkan efek samping seperti jerawat dan TBC. (NOVA)

Pengobatannya adalah dengan antibiotik, dan patut di analisa juga kenapa kasus-kasus di Tucuman sampai meninggal dunia padahal tentunya sudah mendapat penanganan optimal, khususnya karena mereka adalah petugas kesehatan di klinik / rumah sakit setempat.

"Kita tentu tetap harus waspada dengan adanya outbreak berbagai penyakit menular ini," ujar Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama dalam keterangannya, Selasa (6/9/2022).

5. Pernah Ditemukan di Indonesia

Kementerian Kesehatan RI mengkonfirmasi bahwa penyakit legionnare pernah ada di Indonesia.

Kasus pertama ditemukan di Bali tahun 1996, kemudian Tanggerang tahun 1999, serta meluas ke kota-kota lain.

Karena sempat mewabah, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan atau Kepmenkes terkait penyakit menular tersebut di tahun 2003.

Kepmenkes diteken Menkes saat itu Achmad Sujudi.

FOTO Ilustrasi petugas medis dengan APD - Penyakit misterius. (Freepik)

Direktur pasca sarjana Universitas Yarsi ini mengungkapkan, saat dirinya menjabat sebagai DirJen Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan maka pada 2011 ia pernah memimpin penyelidikan epidemiologi mendalam di Bali karena ada laporan warga Australia yang positif Legionella sesudah pulang dari Bali.

Team Kemenmes bersama WHO turun ke lapangan dan mengecek kemungkinan kontak dan juga lingkungan di beberapa hotel dan tempat yang dijunjungi warga Australia tersebut, namun semuanya negatif Legionella.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini