News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bakteri di Mulut Bisa Picu Sinusitis, Berikut Cara Pencegahannya 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gigi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah umum diberitakan bahwa bakteri dalam gigi dapat menyebabkan penyakit jantung.

Namun ternyata tak hanya itu saja, bakteri dalam mulut juga dapat menyebabkan sinusitis.

Hal ini diungkapkan oleh Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi yang berpraktik di Dental Specialist Clinic RS Pondok Indah, drg. Hanny Ilanda, Sp.KG.

 
Sinus maksilaris adalah rongga sinus terbesar yang letaknya berada di bawah mata dan di atas gigi geraham rahang atas.

Sinus merupakan beberapa pasang ruang kosong yang terhubung ke rongga hidung. 

Akar gigi geraham rahang atas umumnya berada sangat dekat dengan dasar sinus maksilaris. Bahkan, pada beberapa kasus, ada yang akar giginya menyatu dengan dasar sinus. 

Posisi anatomis tersebut yang menyebabkan infeksi gigi meluas hingga ke akar bisa menyebabkan sinusitis.

Begitu juga sebaliknya, radang yang terjadi pada sinus akan menyebabkan sakit pada gigi di bawahnya. 

Apabila sudah terjadi kondisi ini, maka tak hanya perawatan pada gigi yang harus dilakukan, melainkan juga disertai dengan penanganan sinusitis dengan terapi antibiotik dan obat-obatan penunjang.

Baca juga: Gigi yang Tidak Rapi Picu Timbulkan Gangguan Bicara hingga Masalah Kesehatan

"Oleh karenanya, perlu melakukan pencegahan gigi berlubang dengan langkah-langkah langkah yang sangat sederhana," papar dr Hanny pada keterangan resmi, Senin (12/9/2022).

Berikut 10 langkah sederhana untuk mencegah gigi berlubang:

  1. Menyikat gigi pada pagi hari sesudah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
  2. Menggosok lidah selama 30 detik untuk mengurangi jumlah bakteri dalam mulut.
  3. Menggunakan dental floss agar sisa makanan yang tersangkut di celah-celah gigi dapat terangkat. 
  4. Berkumur dengan mouthwash (yang tidak mengandung alkohol) untuk mengoptimalkan pembersihan gigi.
  5. Menghindari konsumsi makanan setelah menyikat gigi pada malam hari.
  6. Mengurangi konsumsi makanan yang manis dan lengket.
  7. Memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur.
  8. Memperkuat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
  9. Mengganti sikat gigi setiap dua bulan pemakaian dan atau ketika bulu-bulu sikat gigi sudah mekar.
  10. Menjaga sikat gigi selalu kering jika tidak digunakan agar tidak berlumut dan berjamur.

"Jangan lupakan juga rutin memeriksakan diri ke dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk mendapatkan perawatan gigi dan rongga mulut yang sesuai dengan kondisi gigi dan mulut ," kata dr Hanny lagi .

Beberapa perawatan yang dapat dilakukan oleh dokter gigi dalam pemeriksaan rutin, misalnya pemeriksaan seluruh permukaan gigi.

Lalu membersihkan gigi dari berbagai plak dan noda akibat rokok, teh, ataupun kopi . Kemudian Penambalan dilakukan ketika ditemukan karies.

Selanjutnya pembersihan karang gigi dengan scaller. Jika gigi sudah terbebas dari masalah, seluruh permukaan gigi dioles dengan fluoride yang berfungsi melindungi gigi dari karies.

"Jadi, mulai sekarang, jangan ke dokter gigi kalau sudah ada keluhan saja, ya. Yuk, bentuk kebiasaan baru untuk cek rutin kondisi gigi dan mulut ke dokter gigi," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini