Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memiliki bayi yang lahir sempurna dan sehat merupakan idaman setiap orangtua yang baru dikarunia anak.
Namun ada kondisi bayi baru lahir yang mengalami penyakit jantung bawaan (PJB).
PJB merupakan kelainan struktur jantung yang ditemukan sejak lahir akibat gangguan dan kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin.
Dalam laporan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), PJB kontribusi PJB pada kematian bayi di Indonesia masih tinggi.
"Sebanyak 80 ribu bayi lahir dengan PJB per tahun di Indonesia, dimana 1 dari 4 bayi dengan PJB kritis memerlukan intervensi segera," ujar Sekjen PERKI dr Oktavia Lilyasari SpJP(K) FIHA dalam kegiatan virtual, Kamis (23/9/2022).
Baca juga: Manfaat Berenang untuk Tubuh: Tingkatkan Kualitas Tidur hingga Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Untuk itu orangtua maupun calon orangtua perlu mengenali gejala jika seorang bayi yang baru lahir mengalami penyakit jantung bawaan.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh D Darah sub. jantung bawaan ini mengatakan,
gejalanya bisa bermacam-macam.
Biasanya jika bayi baru lahir terdapat keluhan sulit menyusui, ada gangguan tumbuh kembang, biru, nafasnya cepat keringat dingin.
"Bisa saja ada gangguan sulit menyusui, sering terputus-putus atau sering tersendat pada saat menyusui," katanya.
Lalu pada anak-anak biasanya ada gangguan tumbuh kembang, berat badannya susah naik, ataupun perkembangannya juga tidak sesuai dengan umurnya lebih terlambat.
"Ada keluhan biru, ada infeksi saluran nafas berulang. Ini kok anaknya bolak-balik batuk. Kemudian juga ada keterbatasan aktivitas pada anak-anak tersebut," imbuh dia.
Pada remaja biasanya bisa keluhannya cepat capek, sesak nafas mungkin kalau tidur malam suka terbangun karena susah tidur atau mungkin kalau malam harus pakai beberapa bantal diganjal supaya lebih enak nafasnya .
"Sakit dada, berdebar, pingsan ataupun juga bengkak di perut di kaki dan sebagainya," jelas dokter RS Mayapada Hospital Puri ini.
Sementara tanda-tanda yang terlihat pada tubuh ada yang biru dan tidak biru.
"Jadi tanda-tandanya bisa biru. Kita bisa lihat di muka, saat bibir di mulut, kemudian juga kadang-kadang di bawah area mata ya atau kadang-kadang kalau memang sudah sudah memang biru banget itu kadang-kadang kita bisa lihat di lidah," ungkap dokter yang kerap disapa Vivi ini.
Terdenger bising jantung pada pemeriksaaan. Nadi perifer lemah, ekstremitasnya teraba dingin, pegang perut sebelah kanan terjadi pembesaran liver dan juga bengkak.
"Setelah kita dapatkan dari wawancara dengan orang tua ataupun keluarga, kemudian kita dapatkan beberapa tanda dari pemeriksaan fisik.
Kita bisa lanjutkan dengan melakukan pemeriksaan EKG kemudian juga rontgen. Kita lihat bahwa rontgennya itu ada pembesaran jantung ataupun bentuk jantung tidak biasa maka kita harus memikirkan bahwa ini ada kemungkinan penyakit jantung bawaan dan kita harus konfirmasi dengan menggunakan metode diagnosis yang lebih mendalam," ujarnya.