TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penyebab bau kaki dan cara yang dapat dilakukan untuk mencegah hingga menghilangkannya.
Bau kaki adalah masalah yang umum terjadi dan sering muncul sesaat setelah melepas sepatu.
Penyebab bau kaki adalah keringat yang terperangkap di kaki, bakteri, hingga jamur.
Adapun terdapat beberapa cara yang dapat dicoba untuk menghilangkan bau kaki, di antaranya merendam kaki, mencuci kaki, menjaga agar kaki tetap kering, dan menggunakan semprotan disinfektan pada sepatu.
Selengkapnya, berikut ini penyebab dan cara menghilangkan bau kaki yang Tribunnews.com kutip dari WebMD:
Baca juga: Jadi Tren dalam Olahraga, Ketahui Dampak Positif Lari Tanpa Alas Kaki
Penyebab Bau Kaki
Penyebab utama bau kaki adalah keringat yang terperangkap.
Kaki menghasilkan banyak keringat setiap hari karena memiliki ribuan kelenjar keringat.
Saat keringat terperangkap di sepatu atau kaus kaki, maka akan menimbulkan bau tak sedap, hal ini dikenal sebagai bromodosis atau bau kaki.
Penyebab bau kaki yang lain adalah bakteri, terdapat banyak jenis bakteri di bagian bawah kaki.
Bakteri tersebut hidup dari keringat yang terus-menerus diproduksi kaki.
Baca juga: 12 Trik Hilangkan Bau Kaki, Penyebabnya Tak Melulu Karena Sepatu dan Kaus Kaki
Saat memakan keringat, bakteri membuat asam yang menyebabkan bau kaki.
Selain bakteri, jamur juga dapat menyebabkan seseorang memiliki bau kaki.
Jamur tumbuh subur di daerah yang hangat dan lembab.
Ketika kaki berkeringat di dalam sepatu dan kaus kaki, maka menciptakan lingkungan di mana jamur dapat tumbuh.
Jamur yang berbau tidak sedap ini umumnya dikenal sebagai penyakit kaki atlet.
Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan kaki bau antara lain:
- Kebersihan yang buruk;
- Mengenakan sepatu yang sama setiap hari atau tidak cukup sering mengganti sepatu;
- Penyakit tertentu.
Cara Menghilangkan Bau Kaki
Berikut ini beberapa hal yang dapat coba dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan bau kaki:
- Rendam kaki
Jika bau kaki, cobalah merendam kaki untuk membersihkannya secara mendalam.
Untuk melakukannya, campurkan setengah cangkir garam epsom dalam air hangat.
Jika tidak memiliki garam epsom, campur air hangat dan cuka sari apel dengan rasio 1:2.
Biarkan kaki terendam hingga 20 menit dan lakukan sekali dalam seminggu.
Garam epsom dapat membantu menghilangkan kelembapan dari kulit, sehingga bakteri cenderung tidak berkeliaran.
Cuka juga membantu menghilangkan bakteri di kaki.
Namun perlu diperhatikan, jangan merendam kaki jika memiliki luka terbuka.
- Jaga agar kaki tetap kering
Bakteri hidup di daerah lembab, sehingga menjaga kaki tetap kering akan membantu mengurangi bau kaki.
Cara ini dapat dilakukan dengan mengoleskan bedak pada kaki untuk menyerap basah atau keringat.
Jika kaki sangat berkeringat, coba gunakan antiperspirant di bagian bawah kaki Anda.
Saat di rumah, biarkan kaki mendapatkan udara segar dengan melepas sepatu dan kaus kaki.
Jika perlu memakai sepatu tertutup, pastikan memakai sepatu yang pas.
Adapun jika kaus kaki biasanya berkeringat di siang hari, bawalah satu atau dua pasang kaus kaki lagi agar dapat menggantinya saat kaki mulai berbau.
- Praktikkan kebersihan yang baik
Jika memiliki bau kaki, maka harus mencuci kaki setiap hari.
Cuci kaki saat mandi atau menggosoknya di bak mandi menggunakan air hangat.
Kemudian keringkan kaki secara menyeluruh, termasuk di antara jari-jari kaki.
Selain itu, jaga kuku kaki agar bersih dan rapi, serta membuang kulit mati di kaki.
Hal-hal tersebut dapat membantu mengurangi tempat di mana bakteri hidup di kaki.
- Jaga alas kaki
Hindari memakai sepatu yang sama selama dua hari berturut-turut.
Selain itu, cucilah sol sepatu agar baunya lebih harum.
Cara lain untuk membantu mengurangi bau kaki adalah dengan menggunakan semprotan disinfektan pada sepatu, kemudian biarkan mengering.
Hal tersebut akan membunuh bakteri yang hidup di sepatu.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)