TRIBUNNEWS.COM - Kubis atau kol merupakan sayuran yang masuk dalam genus brassica.
Genus brassica juga meliputi brokoli, kembang kol, dan kangkung.
Kubis mempunyai banyak nutrisi dan memiliki kalori yang rendah.
Kubis ada beberapa warna, termasuk merah, ungu, dan hijau.
Kubis sendiri biasa disajikan dalam berbagai bentuk masakan, salah satunya kimci.
Di Indonesia sendiri, kubis biasa dipakai untuk toping masakan.
Baca juga: Manfaat Bawang Bombay untuk Kesehatan, Atur Gula Darah hingga Tingkatkan Kesehatan Jantung
Ada beberapa manfaat kesehatan dalam mengonsumsi kubis.
Mengutip Healthline, berikut manfaat kubis untuk kesehatan
1. Membantu Mengontrol Peradangan
Sayuran seperti kubis mengandung banyak antioksidan berbeda yang telah terbukti mengurangi peradangan kronis.
Penelitian menunjukkan bahwa memakan banyak sayuran bisa mengurangi peradangan.
2. Mengandung Vitamin C
Vitamin C, juga dikenal sebagai asam askorbat, adalah vitamin yang larut dalam air yang memiliki banyak peran penting dalam tubuh.
Vitamin C membantu tubuh menyerap zat besi non-heme, jenis zat besi yang ditemukan dalam makanan nabati.
3. Membantu Meningkatkan Pencernaan
Sayuran renyah ini penuh dengan serat tidak larut yang ramah usus.
Serat tidak larut membantu menjaga sistem pencernaan tetap sehat dengan menambah jumlah kotoran dan melancarkan buang air besar secara teratur.
Serat larut telah terbukti meningkatkan jumlah bakteri menguntungkan di usus.
4. Membantu Menjaga Kesehatan Jantung
Kubis merah mengandung senyawa kuat yang disebut anthocyanin.
Antosianin adalah pigmen tumbuhan yang termasuk dalam keluarga flavonoid.
Banyak penelitian telah menemukan hubungan antara makan makanan yang kaya akan pigmen ini dan penurunan risiko penyakit jantung.
5. Membantu Menurunkan Kadar Kolesterol
Kolesterol adalah zat lilin seperti lemak yang ditemukan di setiap sel dalam tubuh.
Beberapa orang berpikir bahwa semua kolesterol itu buruk, tetapi itu penting untuk berfungsinya tubuh dengan baik.
Kubis mengandung dua zat yang telah terbukti menurunkan kadar kolesterol LDL yang tidak sehat.
(Tribunnews.com, Renald)