Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Rizky Billar dan Lesti Kejora berujung cabut laporan.
Kini masalah keduanya selesai sehingga Rizky Billar tidak jadi ditahan dan hanya menjalani wajib lapor.
Masalah rumah tangga Rizky Billar dan Lesti Koja pun menjadi sorotan publik, salah satunya publik figur sekaligus Dokter Umum yang menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Indonesia (UI), Sonia Wibisono ikut bersuara.
Dokter Sonia bahkan menyarankan agar Rizky Billar bisa segera mendapatkan pendampingan kejiwaan dari psikologi maupun psikiater.
Baca juga: Deretan Artis Korban KDRT, Hanya Lesti Kejora yang Pertahankan Rumahtangganya
Terapi tersebut juga akan dijalani Billar dengan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menstabilkan emosinya.
Sebab Rizky Billar menurut Sonia memiliki emosi yang tidak terkendali.
"Rizky sebaiknya terapi ke psikolog atau psikiater mungkin dengan hipnoterapi. Dan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Selama terapi harus diawasi apabila ada kekambuhan emosi yang tidak terkendali," pesannya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews Senin (17/10/2022).
Lebih lanjut, dr Sonia turut khawatir soal trauma yang nantinya akan menimpa Lesti Kejora. Begitupun psikis sang anak.
"Pasti akan ada pro dan kontra. Yang pro memaafkan karena kasihan ayah dari anak lesti kalau sampai masuk penjara. Yang kontra memaafkan karena menganggap Rizky tidak akan pernah berubah kasar karena riwayat kekasaran di masa lampau," ucap Dokter Sonia.
Tidak menutup kemungkinan bagi Rizky Billar menurut dokter Sonia akan melalukan tindakan yang sama terhadap istrinya itu.
Kejadian itu pun besar kemungkinan bisa disaksikan oleh sang anak yang nantinya akan berdampak kepada kehidupan Baby L ke depannya.
"Kemungkinan besar akan terjadi lagi KDRT. Kepada Lesty ataupun kepada anak. Atau dilihat oleh anak sehingga menimbulkan trauma bagi kejiwaan anak di masa depan," ungkap Sonia.
Sehingga beberapa risiko bisa timbul dari melihat tindakan KDRT tersebut.
"Resikonya adalah Anak akan bisa menjadi kdrt atau menjadi korban kdrt karena trauma melihat kdrt di rumah nya (dan menganggal kdrt itu adalah suatu hal yang biasa)," pungkasnya.