TRIBUNNEWS.COM - Berikut cara penularan HIV lengkap dengan langkah pencegahannya.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Jika HIV tidak diobati, dapat menyebabkan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).
Tubuh manusia tidak dapat menyingkirkan HIV dan tidak ada obat HIV yang efektif untuk saat ini.
Namun dengan perawatan medis yang tepat, HIV dapat dikendalikan, dikutip dari laman CDC.
Lalu bagaimana cara penularan HIV?
Baca juga: Ciri-ciri dan Gejala Pria Terkena HIV: Mulai Sering Sakit Flu, Sesak Napas hingga Disfungsi Ereksi
Cara Penularan HIV
Dikutip dari laman resmi WHO, HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, seperti darah, ASI, air mani, dan cairan vagina.
Tidak hanya itu, HIV juga dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama kehamilan dan persalinan.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari kontak fisik dengan orang yang mengalami HIV seperti berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi alat makan.
Langkah Pencegahan HIV
Dikutip dari laman resmi CDC berikut langkah pencegahan HIV:
- Gunakan pengaman saat melakukan hubungan seks
- Dapat mengonsumsi obat pencegahan HIV seperti profilaksis prapajanan (PrEP) dan profilaksis pascapajanan (PEP).
- Tidak berbagi jarum suntik atau perlatan suntuk lainnya
- Hindari narkoba
Tanda dan Gejala HIV
Tanda dan gejala HIV tergantung pada stadium infeksi.
HIV cenderung paling menular dalam beberapa bulan pertama setelah terinfeksi.
Namun bagi beberapa orang, tidak menyadari status mereka sampai tahap selanjutnya.
Dalam beberapa minggu pertama setelah infeksi awal, orang mungkin tidak mengalami gejala seperti influenza termasuk demam, sakit kepala, ruam, atau sakit tenggorokan.
Namun tanpa mereka sadari, infeksi tersebut akan semakin melemahkan sistem kekebalan.
Sehingga akan muncul gejala lain seperti pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, demam, diare, dan batuk.
Jika tidak segera diberi perawatan medis, mereka juga dapat mengembangkan penyakit lainnya seperti tuberkulosis (TB), meningitis kriptokokus, infeksi bakteri parah, dan kanker seperti limfoma dan sarkoma Kaposi.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait HIV