Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap tahun masih ditemukan anak dengan HIV/AIDS, sehingga upaya pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak masih memerlukan penguatan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Imran Pambudi mengatakan, HIV pada anak di Indonesia pada tahun 2022 didominasi oleh anak usia kurang dari 4 tahun.
Sementara total 12.553 anak usia 14 tahun ke bawah diketahui status HIV/AIDS nya pada 2010 - September 2022.
Baca juga: Pemerintah Sebut HIV Masih Jadi Permasalahan Kesehatan Indonesia
Imran melanjutkan, dari 12 ribu kasus itu baru 7.800-an yang menjalani terapi ARV. Jadi gapnya masih cukup tinggi di mana anak-anak laki-laki lebih dominan atau lebih banyak HIV daripada perempuan.
"Artinya kalau kita bicara soal akses ini akan terkait dengan bagaimana akses pengetahuan atau akses layanan kesehatan kepada orang tuanya kepada ibunya karena mereka tertular penyakit ini dari orang tuanya," kata Imran dalam temu media Kemenkes yang digelar virtual, Selasa (29/11/2022).
Imran memaparkan, tantangan besar lain dalam penanggulangan HIV/AIDS adalah masih dirasakannya ketidaksetaraan dalam pelayanan HIV/AIDS khususnya pada perempuan anak dan remaja.
"Juga masih dirasakan stigma dan diskriminasi yang berawal dari kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIV dan AIDS,"ungkapnya.
Diperlukan dukungan semua pemangku kepentingan untuk mengatasi tantangan tersebut baik oleh pemerintah pusat dan daerah akademisi atau praktisi masyarakat swasta dan media di sektor kesehatan dan di luar sektor kesehatan.
Pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 secara nyata memperlambat upaya eliminasi HIV AIDS tahun 2030.
Padahal, dalam kurun waktu 2010 - 2020 telah terjadi kemajuan dalam penanggulangan HIV AIDS di Indonesia, dimana terjadi penurunan infeksi baru HIV sebagai dampak pengendalian yang berfokus pada intervensi pencegahan dan ekspansi berskala besar terapi anti retroviral.