Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Setiap tahunnya, angka paparan HIV pun terus meningkat.
Menurut data dari epidemiologi UNAIDS, hingga tahun 2021 jumlah orang terpapar HIV di dunia mencapai 38,4 juta jiwa.
Sayangnya, diskriminasi (ODHIV) seringkali masih ditemukan.
Baca juga: Safira Rilis Single I Wanna Be Loved yang Terinspirasi dari ODHIV
Beragam bentuk diskriminasi yang dihadapi seperti isolasi sosial, penolakan di berbagai bidang kegiatan masyarakat hinga stigma yang sering dialami oleh ODHIV.
Karenanya, bertepatan dengan Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember, tahun ini PBB memilih tema “equalize” untuk menyuarakan penyetaraan akses dan fasilitas layanan pengobatan HIV/AIDS.
Mengusung tema kampanye #AIDtoStop, Bumame mengajak masyarakat untuk membantu sesama.
Tujuannya, menghentikan lebih banyak lagi kesalahpahaman, pengucilan, serta perlakuan tidak adil lainnya kepada ODHIV.
Melalui gerakan edukasi ini, Bumame mengajak para insan media yang berperan sebagai medium untuk menyosialisasikan fakta dan informasi terkait HIV/AIDS secara lengkap dan objektif.
Sehingga stigmatisasi dan perilaku diskriminatif pada ODHIV/ODHA semakin berkurang.
Baca juga: ODHIV Terpaksa Pinjam Obat Pasien Lain karena Stok ARV Terbatas
Tidak hanya itu, Bumame menandai Hari AIDS Sedunia tahun ini dengan bekerja sama dengan Yayasan AIDS Indonesia (YAIDS).
Lebih lanjut, Bumame memberikan kontribusi langsung untuk ODHIV/ODHA dengan menyediakan layanan home care untuk tes hematologi lengkap, tes HIV, dan tes darah lainnya gratis biaya transportasi.
Dilengkapi dengan layanan pra dan pasca konsultasi secara online oleh fasilitator dari YAIDS, kolaborasi ini menciptakan ruang aman.
Serta pendampingan yang maksimal dalam memberikan dukungan moral secara menyeluruh bagi pelanggan.
James Wihardja, CEO mengungkapkan pihaknya akan terus meningkatkan, serta memperluas layanan kami bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
"Kami yang ingin melawan stigma dan diskriminasi bagi sahabat ODHIV/ODHA. Melalui gerakan edukasi, kami harap masyarakat dapat menanggapi isu HIV/AIDS dengan lebih objektif," ungkapnya pada acara paparan #AIDtostop di Jakarta Pusat, Kamis (2/12/2022).
Ketua Sekertariat Yayasan AIDS Indonesia (YAIDS) Arif Rahman turut mengapresiasi program ini.
“Kami mengapresiasi Bumame dalam upaya menyuarakan kampanye melawan ketidakadilan dan perilaku diskriminatif kepada sahabat ODHIV/ODHA," papar Arif.
Melalui kolaborasi bersama Bumame, maka akses pencegahan, tes, dan kesetaraan pengobatan dapat diperluas secara optimal.
Ia pun berharap gerakan ini dapat membantu proses integrasi sosial ODHIV/ODHA di masyarakat.