News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Tentang Etilen Glikol, Senyawa Kimia dengan Segudang Manfaat untuk Kehidupan Sehari-hari

Penulis: Yosephin Pasaribu
Editor: Vincentius Haru Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam proses produksi biji plastik PET, dilakukan proses pemurnian yang canggih untuk menghilangkan residu etilen glikol dan sejumlah katalis lainnya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Etilen Glikol merupakan senyawa kimia yang bentuknya berupa cairan bening (tidak berwarna), tidak berbau, kental, dan rasanya manis. Senyawa yang dijual dengan harga relatif murah ini memiliki kegunaan yang cukup beragam dalam kehidupan manusia.

Umumnya, etilen glikol dikenal sebagai senyawa anti-freeze atau antibeku. Salah satu contoh penggunaan senyawa ini dapat ditemukan dalam air radiator mobil, di mana etilen glikol berfungsi untuk mencegah terjadinya pembekuan pada radiator.

Selain itu, etilen glikol sering digunakan sebagai pelarut andalan pada banyak produk industri. Ia dapat bekerja pada sistem pendingin, yang mana sifat kimiawinya mampu menaikkan titik beku air. Lalu, dalam lini permesinan, senyawa ini hadir dalam berbagai cairan rem hidrolik. 

Penggunaan etilen glikol dalam produk rumah tangga

Seiring berjalannya waktu, etilen glikol kerap dimanfaatkan untuk produk rumah tangga, yaitu sebagai bahan baku prekursor sintetik, yang lebih sering dikenal sebagai plastik Polietilena Tereftalat atau PET.

Hadirnya PET memberi kesempatan bagi masyarakat untuk menikmati aneka produk pangan olahan dalam kemasan plastik yang praktis, ramah lingkungan, dan murah. Saat ini, plastik PET menjadi andalan masyarakat karena dirasa lebih aman penggunaannya.

Beberapa produk pangan yang umum menggunakan plastik PET di antara lain adalah minyak goreng, selai peanut butter, kecap, sambal, tatakan biskuit, dan air minum dalam kemasan, baik dalam bentuk botol maupun galon, juga air minum berkarbonasi.

Keamanan etilen glikol sebagai bahan kemasan pangan olahan dan produk farmasi

Meskipun etilen glikol sudah cukup umum digunakan, penggunaan cairan yang satu ini berada dalam pengawasan berbagai pihak, seperti otoritas keamanan pangan, akademisi dan peneliti, kalangan pebisnis, serta industri.

Pengawasan ini dilakukan karena para pihak yang terlibat menyadari sepenuhnya bahwa etilen glikol pada dasarnya adalah zat beracun. Ketika cairan ini terminum dalam jumlah yang signifikan, maka Anda bisa saja mengalami efek seperti sakit kepala, sakit perut, dan muntah.

Bahkan, terdapat efek lanjutan yang mungkin dirasakan dari mengonsumsi etilen glikol seperti sesak nafas, serangan jantung, gagal ginjal akut, kencing berdarah, bahkan kematian. Gejala-gejala tersebut kurang lebih sama dengan gejala yang ada pada kasus keracunan obat sirop penurun panas untuk anak.

Namun, Anda tak perlu khawatir karena kemajuan teknologi dan sains telah membantu proses produksi PET menjadi lebih aman. Langkah awal yang dilakukan oleh para pelaku industri adalah dengan mengadopsi standar baku produksi plastik PET.

Standardisasi ini berlaku untuk semua jenis produk dengan sistem pengecekan ketat sejak dari bahan baku produksi, produksi produk, maupun setelah produk beredar luas di pasaran.

Dalam proses produksi biji plastik PET, dilakukan proses pemurnian yang canggih untuk menghilangkan residu etilen glikol dan sejumlah katalis lainnya.

Dengan begitu, biji plastik tersebut dapat diolah menjadi kemasan pangan olahan yang aman untuk kesehatan penduduk dunia.

Tak hanya itu, untuk mengantisipasi migrasi etilen glikol ke produk pangan olahan, otoritas pangan di berbagai negara juga telah mengatur batasan migrasi yang wajib ditaati setiap industri.

Meski standar baku produksi plastik PET sudah ditetapkan, penggunaan etilen glikol dalam kehidupan manusia masih mendapat stigma yang negatif, khususnya terkait cemaran atau kontaminasi pada produk pangan olahan dan farmasi.

Memang benar bahwa etilen glikol tidaklah diperkenankan terkandung dalam olahan pangan manapun. Namun, senyawa kimia yang satu ini masih dapat ditemukan dalam produk farmasi dan pangan olahan karena mungkin terkontaminasi secara tidak sengaja saat proses produksi berjalan.

Dalam produksi pangan olahan ataupun produk obat farmasi, perusahaan kerap bergantung pada Bahan Tambahan Pangan (BTP), yaitu zat yang ditambahkan ke produk pangan olahan untuk mengubah sifat dan bentuknya, yang mana proses pembuatannya berbasis etilen glikol.

Dengan melalui proses ini, BTP dapat menjadi bahan yang ‘ramah pangan’ dan aman untuk kesehatan. Produk akhir BTP yang aman untuk kesehatan ini dapat ditemukan pada beberapa bahan seperti Polietilen glikol, Sorbitol Sirup, Gliserol, dan Propilen glikol. Bahan-bahan ini juga digunakan sebagai zat eksipien (pengisi) dalam produksi obat farmasi.

Tentunya, semua proses produksi BTP sudah sesuai dengan standar keamanan pangan yang ditetapkan otoritas pangan dunia dan diadopsi semua negara.

Editor: Anniza Kemala

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini