Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama ungkap kasus Flu Burung di Kamboja, masuk dalam daftar Disease Outbreak News (DONs) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 26 Februari 2023.
"Kasus pertama flu burung pada anak usia 11 tahun di Kamboja. Gejala dan perburukan terhitung cepat, sama seperti kasus flu burung kita (Indonesia) beberapa tahun yg lalu," ungkapnya pada keterangan resmi, Senin (27/2/2023).
Baca juga: 58 Juta Burung Mati, Amerika Galau, Bisakah Vaksinasi Hentikan Flu Burung?
Kasus mulai menampakkan gejala pada 16 Februari dan segera diobati di Rumah sakit setempat.
Namun pada 21 Februari telah menjadi Pneumonia berat dan dirawat di National Pediatric Hospital.
Sayangnya, pada 22 Februari pasien meninggal.
Tjandra menyebutkan pemerintah Kamboja bergerak sangat cepat.
Pemerintah Kamboja mulai memeriksa PCR pada 21 Februari.
Baca juga: WHO Keluarkan Peringatan Kewaspadaan di Tengah Peningkatan Kasus Flu Burung di Kamboja
Sampel diambil melalui sentinel severe acute respiratory infection (SARI) dan langsung dinyatakan PCR positif.
Sampel juga langsung di kirim ke Institute Pasteur Cambodia yang merupakan "National Influenza Center - NIC" yg mengkonfirmasi kepositifannya.
Kamboja juga langsung mengirimkan data genetiknya ke GISAID.
"Surveilan dan kecepatan proses seperti ini yang tentunya harus dilakukan di lapangan, termasuk juga di negara kita," tegasnya.
Lebih lanjut, Prof Tjandra menjelaskan jika penyebab penyakit pada anak tersebut adalah H5N1 clade 2.3.2.1c.
Jadi, bukan 2.3.4.4b yang banyak diberitakan di media kita beberapa hari ini.
2.3.4.4b adalah virus pada bebek di Kalimantan Selatan, sesuai edaran Kementerian Kesehatan.
Pemerintah Kamboja menemukan 12 kontak erat, 8 tidak bergejala dan 4 sudah masuk definisi kasus suspek.
11 ternyata negatif, dan satu positif menjadi kasus kedua.
Prof Tjandra juga menambahkan kasus ke dua Kamboja dideteksi pada 23 Februari, hanya 2 hari sesudah kasus pertama.
Pasien kedua terkait sumber penularan flu burung antara anak dan ayah di Kamboja.
"Apakah keduanya sama-sama tertular dari unggas di rumah mereka, atau si ayah tertular dari anaknya yang (kalau benar) menunjukkan adanya penularan antar manusia," pungkasnya.