TRIBUNNEWS.COM - Secara biologis, Hermafrodit adalah kondisi individu yang memiliki 2 organ kelamin yakni jantan dan betina.
Kondisi Hermafrodit dapat terjadi pada manusia, tumbuhan maupun hewan.
Hermafrodit yang terjadi pada hewan menyebabkan 2 alat kelamin tersebut dapat berfungsi penuh.
Sementara hermafrodit yang terjadi pada manusia, kedua organ tidak dapat sepenuhnya berfungsi.
Hermafrodit juga disebut sebagai interseks yang merupakan suatu kondisi di mana terdapat perbedaan antara organ seksual dan genital eksternal dan internal.
Hal tersebut kemudian dikelompokkan bersama dengan kondisi lain sebagai gangguan perkembangan seks (DSD).
Baca juga: Bayi di Buleleng Belum Punya Nama, Orangtua Bingung karena Kelainan Seperti Memiliki Kelamin Ganda
Dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id, seorang interseks memiliki dua alat kelamin yakni penis atau testis dengan vagina atau ovarium, dan dapat tersembunyi di dalam tubuh.
Namun pada manusia yang interseks, kedua organ tidak dapat sepenuhnya berfungsi.
Kondisi interseks ini disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
Penyebab Interseks
Mengutip laman Verywellhealth, banyak kelahiran interseks disebabkan oleh variasi kromosom seks yang diwarisi dari orang tua.
Hal tersebut terjadi karena ibu menyumbangkan kromosom X, sedangkan ayah Anda akan menyumbangkan kromosom X atau Y.
Banyak orang interseks memiliki kombinasi kromosom yang berbeda dari XY (biasanya diasosiasikan dengan laki-laki) atau XX (biasanya diasosiasikan dengan perempuan).
Kombinasi ini dapat menyebabkan variasi pada alat kelamin luar, organ seks dalam, dan hormon seks yakni testosteron dan estrogen.
Namun tidak semua kelahiran interseks disebabkan oleh variasi kromosom.
Dalam beberapa kasus, karakteristik jenis kelamin janin akan berubah jika kadar testosteron atau estrogen terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Hal tersebut juga mungkin hasil dari genetika tetapi juga dapat disebabkan oleh kondisi medis, obat-obatan, atau racun yang mengganggu bagaimana hormon diproduksi atau diproses.
Baca juga: Faktor Penyebab Terjadinya Permasalahan Gender
Kategori Interseks
1. 46, XX Interseks
Kategori ini merupakan orang yang memiliki kromosom XX dan ovarium biasanya dianggap sebagai "perempuan" tetapi alat kelamin luar biasanya dianggap sebagai "laki-laki".
Hal ini paling sering disebabkan ketika janin perempuan terpapar hormon laki-laki berlebih sebelum lahir (seperti yang dapat terjadi jika ibu memiliki tumor hipofisis atau terpapar testosteron selama kehamilan).
2. 46, XY Interseks
Dalam kategori ini orang memiliki kromosom XY tetapi alat kelamin luar yang biasanya dianggap sebagai "perempuan".
Hal ini paling sering disebabkan rendahnya kadar testosteron yang mempengaruhi perkembangan organ seksual pria.
Mungkin juga karena kurangnya enzim yang digunakan untuk memproses testosteron.
3. Interseks Gonad Sejati
Interseks ini terjadi pada orang yang memiliki ovarium dan testis, baik dengan kromosom XX, kromosom XY, atau keduanya.
Penyebab sebagian besar kasus interseks gonad yang sebenarnya tidak diketahui, meskipun beberapa kasus dianggap sebagai akibat dari racun lingkungan.
4. Interseks Kompleks atau Tidak Tertentu
Kondisi interseks ini terjadi pada orang yang tidak memiliki perbedaan antara organ luar atau dalam tetapi mungkin mengalami variasi dalam perkembangan seksual karena perubahan kadar hormon.
Banyak dari variasi ini adalah hasil dari memiliki kromosom X atau Y ekstra atau hanya memiliki kromosom X.
Baca juga: Pria Ini Ubah Jenis Kelamin Demi Rebut Hak Asuh Anak-Anaknya
Tanda dan Gejala Hermafrodit
Dikutip dari news-medical, tanda dan gejala hermafroditisme bergantung pada jenis kondisinya.
Adapun tanda dan gejala hermafrodit yakni sebagai berikut:
- Kelamin ganda
- Mikropenis
- Klitoromegali
- Fusi labial
- Testis yang tidak turun
- Hipospadia
- Kelainan elektrolit
- Perubahan pubertas yang tertunda, tidak ada atau tidak normal
Baca juga: Pusat Pendidikan di AS Anjurkan Pendidikan Seks Dikenalkan Sejak Kanak-kanak
Diagnosa Hermafrodit
Kondisi hermafrodit dapat diidentifikasi dengan berbagai tes.
Ada beberapa tes diagnostik yang mungkin berperan dalam mengidentifikasi kondisi dan memutuskan tindakan yang tepat, di antaranya:
- Analisis kromosom
- Tes darah untuk menyelidiki kadar hormon dan elektrolit
- Tes stimulasi hormon
- Pengujian molekuler
- Pemeriksaan endoskopi
- Pencitraan USG
- Pencitraan resonansi magnetik (MRI)
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)