Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tuberkulosis (TBC) masih jadi masalah kesehatan di Indonesia.
Sayangnya stigma sosial masih sering terjadi pada pasien TBC.
Terkait hal ini, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Rina Triasih mengingatkan untuk menghilangkan stigma yang melekat pada penderita TBC.
Stigma yang melekat dapat menyulitkan pasien TBC.
Banyak pasien yang mengidap TBC dan menyembunyikan situasi tersebut.
Akibatnya, orang yang mengalami TB terlambat didiagnosis, tidak patuh berobat, atau putus pengobatan.
Situasi ini juga memicu resistensi obat yang membuat penanganannya menjadi lebih kompleks
"Orang dengan TBC, jangan dikucilkan. Karena mereka sudah sakit, harus berobat banyak," ungkapnya pada media briefing virtual, Sabtu (25/3/2023).
Oleh karena itu ia pun mengingatkan penting edukasi pada masyarakat agar memahami betul soal TBC.
TBC memang menular, tetapi bisa disembuhkan.
Lebih lanjut, Rina menjelaskan beberapa macam stigma yang sering dihadapi para penderita TBC.
Baca juga: IDAI Ungkap Empat Kondisi yang Bisa Memicu Keparahan TBC
Di antaranya seperti dikucilkan hingga disuruh keluar dari pekerjaan.
Stigma juga dirasakan oleh pengidap TBC anak.