Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mengungkapkan jika ternyata 88,8 persen penduduk Indonesia punya masalah gigi berlubang.
Anggota Dewan Pakar Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) Prof. Dr. drg. Tri Erri Astoeti, M.Kes. pun mengungkapkan kenapa hal ini bisa terjadi.
Menurut drg Erri, masyarakat sebenarnya sudah mengerti jika menggosok gigi perlu dua kali sehari.
Hanya saja masih ada salah kaprah terkait waktu yang tepat menggosok gigi.
"Jadi sebenarnya mereka sudah ngerti, sikat gigi dua kali sehari. Tapi ternyata waktunya yang salah. Ini konteksnya perlu sekali mengedukasi masyarakat," ungkapnya saat ditemui awak media, Sabtu (25/3/2023).
Drg Erry pun menegaskan jika menyikat gigi sebenarnya membersihkan sisa makanan.
Artinya, kalau sikat gigi sebelum makan, sisa makanan akan tetap ada di dalam mulut.
Sisa makanan di dalam mulut yang tidak dibersihkan bisa membuat kuman berkembang di dalam mulut dan menimbulkan asam
Kalau sudah asam, gigi pun jadi lubang.
"Nah jadi, kita berupaya untuk selalu mengedukasi dan mengingatkan seluruh masyarakat bahwa sikat gigi dua kali itu bener-bener sesudah makan," tegasnya.
Baca juga: Dokter Spesialis Gigi Ungkap Tiga Cara Mudah Cegah Terjadinya Gigi Berlubang
Selain itu, Erry mengingatkan pentingnya memerhatikan durasi saat menggosok gigi.
Durasi yang dibutuhkan adalah dua menit dan jangan terburu-buru.
"Selain itu harapannya betul-betul bisa berkonsultasi ke dokter dua kali setahun, minimal," tutupnya.