TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan pemberdayaan desa menjadi kunci dalam penyelesaian isu penanganan stunting.
Menurut Ma'ruf, seluruh pihak harus terjun dalam pemberdayaan desa.
"Kebangkitan ekonomi lokal melalui pembangunan dan pemberdayaan desa akan menjadi kendaraan untuk keluar dari kungkungan ragam permasalahan sosial, termasuk stunting," ujar Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Sabtu (13/5/2023).
Menurut Ma'ruf, diperlukan aksi nyata dalam mendukung upaya penanganan stunting ini.
Aksi nyata tersebut, dapat dilakukan dengan langkah perbaikan gizi, peningkatan pelayanan kesehatan, serta akses air minum dan sanitasi.
"Perlu aksi-aksi nyata menyasar keluarga berisiko stunting, seperti untuk meningkatkan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, juga akses air minum dan sanitasi," tutur Ma'ruf.
Dirinya meyakini, tidak hanya prevalensi stunting, tetapi juga kemiskinan ekstrem akan turun dalam pemberdayaan desa.
Ma'ruf mengajak para pemangku kepentingan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera.
"Saya mengajak kita semua untuk istikamah dalam kerja keras dan kerja ikhlas, demi menurunkan prevalensi stunting dan kemiskinan ekstrem menuju generasi berdaya, Indonesia sejahtera," pungkas Ma'ruf.
Baca juga: BKKBN Apresiasi Program Intervensi Kesehatan Mental Posyandu, Sejalan Percepatan Penurunan Stunting
Seperti diketahui, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting merupakan wujud komitmen penuh dari pemerintah sebagai upaya mempercepat target penurunan stunting mencapai angka 14 persen pada 2024.