Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman mengungkapkan, African Swine Fever (ASF) masuk dalam kategori sangat menular pada hewan babi.
"ASF ini atau flu babi ini masuk ke dalam kategori sangat amat menular untuk babi.
Bukan untuk manusia. Karena penyebarannya biasanya karena kontak langsung yang menginfeksi babi," ungkapnya pada Tribunnews, Kamis (18/5/2023).
Penularan sendiri bisa melalui darah, daging dan bagian cairan tubuh lain. Penyebaran ASF ini bisa juga melalui kontak dari objek atau barang yang terkontaminasi.
Misalnya tempat babi makan dan minum.
"Selain itu, virus ASF ini bisa bertahan sangat lama di lingkungan. Sangat penting untuk melakukan upaya pencegahan," tegasnya.
Lebih lanjut Dicky pun mengungkapkan beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan.
Pertama memberlakukan karantina dan isolasi jika ada ternak yang sakit. Termasuk membersihkan peralatan, lingkungan, kandang, termasuk perilaku peternakan.
Kedua, survelen pun harus ditingkatkan. "Karena ini yang akan melihat penyebarannya memburuk atau menyebar seperti apa," kata Dicky lagi.
Ketiga, literasi penting sekali untuk peternak, keluarga peternak dan masyarakat sekitar.
Baca juga: Perbedaan Flu Babi H1N1 dengan Demam Babi Afrika atau ASF
Setidaknya harus tahu bagaimana gejala babi yang terinfeksi ASF sehingga bisa segera melaporkan pada dokter hewan setempat.
Dia menyarankan pada masyarakat untuk tidak mengonsumsi hewan yang sakit, meski sejauh ini belum ada data ASF bisa menginfeksi manusia.
Baca juga: Mungkinkah Flu Babi Afrika Bisa Menular Pada Manusia? Pakar Ungkap Fakta Ini
"Misalnya pemakan babi terdampak sakit. Sjauh ini tidak ada data, tapi jangan mengambil risiko. Mitigasi penting, mencegah penting dari pada mengundang masalah," pungkasnya.