News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indonesia Diklaim Jadi Pusat Layanan Fertilitas di Asia Tenggara

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO PT. Morula Indonesia Dr. dr. Ivan R. Sini, GDRM, MMIS, FRANZCOG, Sp.OG, (tengah) pada perayaan ulang tahun ke-25 Morula IVF Indonesia di Tangerang, Sabtu (15/7/2023).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO PT. Morula Indonesia Dr. dr. Ivan R. Sini, GDRM, MMIS, FRANZCOG, Sp.OG, mengungkapkan Indonesia saat ini memimpin dalam layanan fertilitas.

Ivan mengatakan pihaknya melakukan hampir 6.000 siklus program bayi tabung pada tahun 2022.

Meski begitu, sekitar 10-15 persen adalah wisatawan medis baik dari dalam maupun luar negeri.

Baca juga: Hadir di Jakarta, Program Bayi Tabung Asal Thailand Klaim Punya Keberhasilan Rata-rata 75 Persen

"Pasien berdatangan dari luar propinsi, pulau bahkan dari negara yang jauh seperti China, Perancis, Belanda, Rusia, Amerika, Jepang dan Australia," ujar Ivan pada perayaan ulang tahun ke-25 Morula IVF Indonesia di Tangerang, Sabtu (15/7/2023).

Dirinya mengklaim Indonesia saat ini telah mengalahkan negara lain dalam program bayi tabung.

Menurut Ivan, Indonesia telah menjadi pusat layanan fertilitas untuk masyarakat.

"Dalam layanan program bayi tabung di Asia tenggara dengan mengalahkan pusat layanan di Malaysia, Singapura dan Thailand dari sisi jumlah layanan program bayi tabung setiap tahunnya," ucap Ivan.

Dalam perjalanan 25 tahun ini, telah lahir lebih dari 10.000 bayi dari program bayi tabung.

"Kami berkomitmen terus meningkatkan pelayanan berkualitas, inovasi teknologi terkini, dan memberikan harapan kepada pasangan yang mengalami kesulitan dalam fertilisasi alami," kata Ivan.

Pprogram bayi tabung yang didukung dengan teknologi PGT-A atau Pre-Implantation Genetic Testing for Aneuploidy.

Program ini merupakan teknologi untuk mendeteksi masalah kromosom pada embrio untuk mencegah terjadinya keguguran pada pasien ibu dan calon bayi tabung.

“Teknologi PGT-A ini memberikan manfaat bagi pasangan yang memiliki kondisi sudah melakukan program bayi tabung berulang kali dan belum berhasil untuk hamil, pasangan yang memiliki riwayat keguguran berulang, pasangan yang memiliki riwayat kelainan bawaan pada kehamilan sebelumnya, dan pasangan yang sudah berusia di atas 38 tahun," kata Rohad.

Pasangan dengan perempuan berusia diatas 38 tahun mempunyai keberhasilan 64% menggunakan teknologi PGTA di Morula IVF.

Selain PGT-A terdapat pemeriksaan kromosom lanjutan lainnya yaitu PGT-M (Pre Implantation Genetic Testing for Monogenic / single-gene defect).

Beberapa kelainan yang dapat dicegah dengan menggunakan teknologi PGT-M seperti diantaranya Thalassemia, Spinal Muscular Atropy, Cystic Fibrosis dan penyakit genetik lain yang bersifat menurun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini