Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengungkap pentingnya pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif untuk mencegah stunting.
Untuk menyukseskan pemberian ASI pada sang buah hati, maka perlu keterlibatan perempuan.
"Kalau kita lihat angka ya, seperti katakanlah menyusui. Menyusui itu kan keberhasilannya 62 persen," ungkapnya pada awak media di Studio 1 Kompas TV, Palmerah Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Dan jika angka tersebut bisa naik, maka angka stunting juga bisa berubah.
Dalam memberikan ASI, ternyata ada tantangan yang serius.
Salah satunya dengan para ibu yang memilih susu formula.
"Perempuan yang sibuk merasa bahwa menggunakan susu formula itu dianggap biasa- biasa saja sebagai pengganti ASI, (ini) menjadi tantangan," kata Hasto lagi.
Menurut Hasto masih banyak yang belum tahu cara menjaga kebersihan susu formula.
Baca juga: Terima Penghargaan, Megawati Minta Kaum Perempuan Bersatu Cegah Stunting
Kondisi ini menyebabkan anak rentan terinfeksi dan alami diare, yang bisa berujung ke stunting.
"Akhirnya diare. Diare bukan karena susunya, sekali lagi ya. Botolnya saenaknya sendiri," kata Hasto.
Susu formula yang mengendap di dalam botol, lalu tidak dibersihkan lambat lain akan menjadi sumber penyebaran bakteri.
Bakteri, kata Hasto senang hidup di sisa-sisa makanan.
"Terus dia nyucinya dikocok saja pakai air hangat. Mana mati bakteri itu. Padahal harusnya kalau pakai botol direbus, mendidih, 10 menit lagi," tegasnya.
Oleh karena itu, kata Hasto perlu peran perempuan untuk memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya.
"Tentu support dari suami dan keluarga itu menjadi penting sekali. Peran perempuan sangat dominan. Tapi laki-laki juga bisa memberikan support," pungkasnya.