News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sistem Imun yang Baik Ternyata Pengaruhi Perkembangan Kecerdasan  Anak

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tubuh yang sehat ternyata berpengaruh pada perkembangan kognitif anak. Nyatanya, sistem imun ternyata dipengaruhi perkembangan kognitif anak. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tubuh yang sehat ternyata berpengaruh pada perkembangan kognitif anak. 

Nyatanya, sistem imun ternyata dipengaruhi perkembangan kognitif anak. 

Baca juga: Dokter Spesialis Gizi: Stunting Berisiko Turunkan Potensi Kecerdasan Anak

Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, dr. Molly Dumakuri Oktarina, SpA(K).

"Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini dihubungkan sistem imun dan perkembangan otak. Keduanya sangat berfungsi pada tubuh kita," ungkapnya pada acara webinar Hari Anak Nasional 2023 yang diselenggarakan Danone, Kamis (27/7/2023). 

Sebagai informasi, sistem kekebalan tubuh, menjaga atau melindungi tubuh dari serangan yang tidak diinginkan oleh tubuh.

Sedangkan sistim syaraf pusat organ otak, berfungsi untuk perkembangan, daya pintar, kognitif, memori dan perilaku. 

Semua sistem ini sudah berkembang bahkan saat masih janin. 

Baca juga: Perkembangan Emosi Sosial hingga Kecerdasan Anak Dipengaruhi Pencernaan yang Sehat

Namun perkembangan ini sejak lahir belum sempurna. 

Sehingga perlu dukungan baik nutrisi untuk mengembangkan atau menjamin sistim imun.

"Jika sistem imun baik, maka kesehatan akan baik. Tidak muda terinfeksi atau mengalami alergi. Sistim imun yang baik akan mendukung dan meningkatkan perkembangan otak," jelas dr Molly. 

Akibatnya, anak mudah menerima stimulasi yang ada.

Sebaliknya kalau sistem imun anak terganggu, khususnya di awal kehidupan, anak akan mengalami kejadian rentan.

Seperti penyakit infeksi, alergi, atau penyakit lain yang bisa mengmhambat perkembangan otak.

"Jika terjadi, anak sulit menerima rangsangan atau sitmulasi di kemudian hari," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini