Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibu selalu ingin memberikan yang terbaik pada anaknya.
Salah satunya seperti ibu ingin memberikan air susu ibu (ASI) ekslusif pada sang buah hati.
Namun keinginan ini kerap terkendala dengan minimnya produksi ASI.
Menurut Ketua dan Peneliti Utama Health Collaborative Center (HCC) Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK ada beberapa hal yang pengaruhi produksi ASI ibu.
Asi diproduksi sistem hormonal. Nomor satu menjadi penyebab terganggunya ASI ada biologis dan non oganik.
Baca juga: Pemberian ASI Eksklusif Berperan Penting Cegah Stunting
Dari faktor biologis dipengaruhi status kesehatan. Seperti gizi hingga terhidrasi dengan sangat baik.
Terhidrasi adalah kondisi dimana tubuh Anda cukup mendapatkan hidrasi atau cairan.
"Ibu harus makan cukup, minum cukup dan harus sehat. Dengan sehat, gizi cukup, terhidrasi, produksi ASI dan volume ASI akan sangat bagus," ungkapnya pada media briefing virtual, Sabtu (5/8/2023).
Apalagi usai menyusui sebagian ibu kerap merasa haus.
Maka, ibu perlu mencukupi kebutuhan dengan mengonsumsi air mineral.
Faktor Kedua adalah kesehatan mental atau jiwa.
"Karena sistim hormon itu saling terkait dengan kesehatan jiwa. Yang memproduksi hormon otak," kata dr Ray.
Ketika ibu tidak bahagia, maka ASI tidak akan keluar dengan baik.
Apalagi pada ibu pekerja harus dalam kondisi baik dan rpima. Sehingga ASI bisa berjalan dengan baik.